Intisari-Online.com - Para pemuda di Gaza, Palestina, mungkin harus menjadi golongan pemuda paling menyedihkan di dunia.
Bagaimana tidak, semakin hari, mereka semakin sulit untuk menikah.
Dengan kondisi ekonomi yang diblokade oleh Israel, mereka sangat suli memperoleh pekerjaan yang layak, yang tentunya dengan gaji yang sangat layak pula.
Pada akhirnya, seperti kisah dua pemuda Gaza yang akan diceritakan berikut ini, tingkat pernikahan di Gaza semakin hari semakin berkurang.
Baca Juga: Idul Adha Berakhir Bentrokan, Ketika Kelompok Muslim Palestina dan Israel Berebut Tempat Ibadah
Hussein Qandeel, seorang pria Gaza berusia 39 tahun, memiliki mimpi sederhana,: mendapatkan pekerjaan yang layak dan menikah.
Namun, impian itu terbilang mewah bagi penduduk Gaza yang tengah menghadapi krisis sosial ekonomi akibat blokade yang dilakukan Israel.
Untuk bertahan hidup, para pemuda Palestina di Gaza harus berjuang keras dan mengesampingkan keinginan mereka untuk mencari pasangan.
Otoritas terkait menyebutkan, tingkat perkawinan di Gaza terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: PPB: Jumlah Anak-anak Palestina yang Terbunuh oleh Pasukan Israel Capai 729 Anak
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR