Namun, hasil penelitian tersebut dinyatakan palsu dan akhirnya pihak universitas menarik berita tersebut.
Dijeaskan dari phys.org, fenomena berbeda akan menghasilkan jenis aurora yang berbda.
Namun, aurora di Mars dan di bumi ada karena aktivitas matahari, entah itu ledakan partikel, erupsi gas atau pelepasan gas elektrik yang lepas ke luar angkasa jutaan km per jamnya.
Aurora yang ditemukan ini merupakan aurora proton yang terbentuk ketika atom hidrogen terlepas dari ikatan elektron mereka karena panas dan berinterakssi dengan atmosfer atas Mars.
Proton tersebut kemudian menjadi atom netral dengan mencuri elektron dari atom hidrogen di lapisan luar korona Mars.
Dengan jumlah yang besar, energi tersebut kemudian teremisi menjadi radiasi UV.
Penemuan ini mengejutkan tim MAVEN karena awalnya dikira jika hal tersebut merupakan hal yang tidak biasa.
Namun setelah mempelajari lagi, diketahui jika aurora proton terjadi lebih sering di siang hari daripada perkiraan mereka.
Kehilangan air ini juga ditengarai dari ketika musim panas di Mars, planet berada di jarak paling dekat dengan matahari di orbitnya.
Saat itu, badai debu dapat terjadi, menyebabkan evaporasi air besar-besaran di atmosfer.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR