Advertorial
Intisari-Online.com - Para ilmuwan telah menemukan bukti yang menunjukkan peristiwa dampak meteorit besar 'di Mars menyebabkan' mega-tsunami dahsyat.
Gelombang monster Mars diyakini melanda Planet Merah sekitar 3000 juta tahun yang lalu selama periode crossover.
Yakni antara dua periode waktu yang disebut era Hesperian dan Amazon.
Dilansir dari Metro.co.uk, Senin (5/8/2019), dalam sebuah makalah baru, tim peneliti menyebut bahwa meteorit menghantam wilayah utara Mars yang disebut Arabia Terra.
Baca Juga: 5 Cara Alami Hilangkan Kutil Hingga Tak Bersisa, Termasuk dengan Bawang Putih dan Nanas, Yuk Coba!
Para akademisi menganalisis 10 kawah tumbukan termasuk lubang terkenal yang disebut kawah Lomonosov dengan bentuk yang menandakan tabrakan benda antariksa.
Bentuk dan 'kemungkinan pembentukan laut' dari kawah serta usianya 'sangat menunjukkan bahwa itu adalah sumber kawah tsunami', tim menyimpulkan.
Dikhawatirkan penemuan sistem air bawah tanah yang luas, yang tersembunyi di bawah permukaan Mars yang tandus dapat menunjukkan bahwa Bumi menghadapi masa depan yang suram.
Dalam penelitian terpisah yang dirilis awal tahun ini, para ilmuwan mempresentasikan bukti yang menunjukkan keberadaan 'sistem air tanah aktif' yang memompa air dari kedalaman 750 meter hingga permukaan Mars.
Baca Juga: Denda Rp30 Miliar Plus Penjara 3 Tahun Menanti Bagi Pedagang yang Menjual Bensin Eceran
Yang mungkin terdengar seperti kabar baik, karena keberadaan air memungkinkan adanya kehidupan di Planet Merah itu.
Penelitian itu sekaligus menunjukkan bahwa Mars dahulunya mirip dengan Bumi.
Artinya Bumi bisa saja akan menjadi seperti Mars nantinya, suram dan kering.
"Air tanah adalah bukti kuat untuk kesamaan masa lalu antara Mars dan Bumi - ini menunjukkan bahwa mereka memiliki evolusi yang sama, sampai batas tertentu," kata ilmuwan penelitian Dr Heggy dari University of South California.
"Ini membantu kita untuk memahami kesamaan Bumi dan Mars jika Bumi akan mengalami evolusi iklim yang sama dengan yang telah dilalui Mars."
Tahun lalu, NASA menemukan sebuah danau yang bersembunyi jauh di bawah es di kutub selatan Planet Merah.
Selama penelitian, para ilmuwan menganalisis fitur Mars yang disebut 'Mars Recurrent Slope Linea' yang 'kering, aliran air pendek yang muncul di beberapa dinding kawah'.
Sebelumnya diyakini bahwa ini disebabkan oleh aliran air di permukaan atau tepat di bawah tanah.
Namun hipotesis itu disalahkan dengan memberi alternatif lain.
Yakni bahwa air-air tersebut berasal dari sumber air tanah bertekanan dalam yang datang ke permukaan bergerak ke atas sepanjang retakan tanah.
Para ilmuwan menggunakan data dari probe radar pada satelit NASA yang mengorbit Mars untuk mempelajari kawah tersebut.
Mereka mempelajari pengetahuan tentang sistem air yang sama di gurun di Bumi.
"Pengalaman yang kami peroleh dari penelitian kami dalam hidrologi gurun adalah landasan dalam mencapai kesimpulan ini," kata Abotalib Z. Abotalib.
"Kami telah melihat mekanisme yang sama di Sahara Afrika Utara dan di Semenanjung Arab, dan itu membantu kami menjelajahi mekanisme yang sama di Mars."
Baca Juga: Sering Dijilat oleh Anjingnya, Kaki dan Tangan Wanita Ini Diamputasi, Ternyata Inilah yang Terjadi