Advertorial

Marsinah Selamat dari Gigitan Ular Beracun, Lakukan Ini Saat Berjuang Sendirian Setelah Digigit Ular Beracun

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Ade S

Tim Redaksi

Kita juga perlu belajar untuk mengetahui apa saja yang perlu dilakukan ketika digigit oleh ular berbisa meski sendirian.
Kita juga perlu belajar untuk mengetahui apa saja yang perlu dilakukan ketika digigit oleh ular berbisa meski sendirian.

Intisari-online.com - Kisah Marsinah yang berjuang seorang diri dari gigitan ular berbisa, perlu diacungi jempol.

Pasalnya, tak mudah seorang diri berjuang dari gigitan ular berbisa, apa lagi kondisi tubuh akan semakin melemah ketika racun mulai menyebar.

Oleh karena itu, kita juga perlu belajar untuk mengetahui apa saja yang perlu dilakukan ketika digigit oleh ular berbisa meski dalam kondisi sendirian.

Menurut pakar gigitan ular DR. dr Tri Maharanim, M.Si SP.EM seperti dikutip dari Kompas.com, mengatakan bahwa saat kondisi ini kita hanya perlu berbaring.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Bahkan jika kita berlari justru racun ular akan menyebar ke seluruh tubuh.

"Kalau tergigit terus nggak bisa kemana-mana, diimobilisasi dan tidur saja di situ,"kata Tri saat dihubungi Kompas.com.

Setelah diimobilisasi, bisa ular tetap berada di daerah lokal atau tempat Anda tergigit. Tanpa penyebaran secara sistemik, tingkat keselamatan nyawa masih terbilang tinggi.

Menurut Tri, jika racun tersebut masuk pada daerah tertentu, metabolisme tubuh bisa mengeluarkan racun dengan sendirinya.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Namun, jika menjalar secara sistematik, hanya dengan menggunakan anti-bisa yang dapat mengikat racun dari dalam tubuh.

Menurut, panduan Badan Kesehatan Dunia (WHO) kalau ada fase lokal, bisa keluar dengan sendiri.

Minimal observasi selama 24-28 jam, jadi jika tergigit dan hanya sendiri, tidak kemana-mana dalam 2-3 hari, racunnya bisa keluar seperti dijelaskan Tri.

Biasanya, racun neurotoksin dari gigitan ular king kobra, ular weling, dan ular laut gejalanya adalah rasa kantuk, dan mata tak bisa dibuka karena kelumpuhan pada otot kelopak mata, disertai sesak nafas lumpuhnya pita suara.

Baca Juga : Kisah Bayi yang Diberi Penghormatan Khusus saat Meninggal, Karena Berhasil Menyelamatkan Nyawa Dua Bayi Lain

Jika pada racun hemotoksin, gejalanya merupakan pendarahan, misal seperti mimisan, air mata darah, kencing darah dan kotoran darah.

Jenis racun seperti yang disebutkan di atas biasanya dihasilkan dari ular tanah, ular hijau berekor merah dan ular picung.

Kemudian, nekrotoksin, punya gejala kencing kemerahan, dan kehitaman pada kulit dan jaringan.

Sitotoksin berupa pembengkakan di tempat gigitan terjadi, selain itu, mitoksin ditandai dengan rasa nyeri yang sangat berat pada otot.

Baca Juga : Bintik Susu Muncul di Wajah Anda? Hilangkan Lewat Cara Alami Ini

Jadi jika misal semua gejala ini sudah tidak ada, dan kondisi tubuh sudah membaik, berarti sudah ada perbaikan dalam tubuh.

Sam halnya dengan Marsinah, ia dipatuk ular mengalami mutah darah dari magrib hingga jam 2 malam.

Namun, setelah lebih dari jam 2 malam, barulah Marsinah bisa menggerakkan tangannya.

Artikel Terkait