Advertorial

Kisah Tragedi Obat Thalidomide, Diunggulkan Mengatasi 'Morning Sickness' Pada Wanita Hamil Tapi Justru Membuat Ratusan Ribu Bayi Lahir Tanpa Lengan Dan Kaki, Kini Hendak Menjadi Obat Kanker?

May N

Penulis

Smart And Inspiring - Intisari Online
Smart And Inspiring - Intisari Online

Intisari-online.com -Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar obat bernama Thalidomide yang sudah dilarang penggunaannya di dunia kedokteran.

Padahal, sejarah mencatat obat ini meraup keuntungan setelah mengatasi rasa 'morning sickness' yang banyak dialami oleh wanita hamil.

Thalidomide diberikan dokter di era tahun 1960-an sebagai obat anti mual pada ibu hamil.

Selain itu, obat ini terkenal menjadi antidepresi, dikampanyekan sangat aman untuk semua orang, termasuk ibu dan anak, 'bahkan saat kehamilan'.

Baca Juga: Berlinang Air Mata, Dokter Kandungan Ini Bagikan Kisah Pilu Persalinan Wanita yang 14 Tahun Menunggu Kehamilan Tapi Berujung Kematian

Obat ini dengan cepat meraih keuntungan di tahun 1960 diperdagangkan di 46 negara, dan tingkat penjualan hampir menyamai penjualan aspirin.

Namun, efek samping obat ini ternyata sangat mengerikan.

Dokter kandungan Australia bernama Dr. William McBride menemukan hubungan thalidomide dengan kelahiran bayi tanpa lengan dan kaki.

Obat tersebut seperti 'berkontradiksi' dengan pertumbuhan dan perkembangan janin.

Baca Juga: Kepala Bayi Ini Putus Saat Dilahirkan Gara-gara Kesalahan Dokter, Sang Ibu yang Sedih Bahkan Diperlakukan Kasar

Hasilnya adalah banyak sekali bayi lahir dengan kondisi phocomelia dan mereka tumbuh dengan tangan yang pendek atau tanpa lengan, atau kaki, sama sekali.

Tahun 1962, obat tersebut akhirnya dilarang di sebagian besar negara yang sebelumnya telah menjualnya.

Tragedi ini merambah ke permasalahan banyak sekali bayi dibunuh karena lahir dengan kondisi phocomelia.

Bayi yang selamat, sering disebut penyintas thalidomide, mengalami berbagai kondisi yang sulit semenjak mereka lahir.

Baca Juga: Mengapa Antidepresan Nyaris Tak Ada Gunanya Lagi untuk Atasi Depresi?

Dilansir dari video milik DW Documentary, banyak dari mereka dikira merupakan bayi yang terkena kutukan dan tidak dibawa oleh orangtua mereka sendiri.

Bayi-bayi tersebut bahkan tidak diinginkan oleh orangtua mereka sendiri.

Alwin Law, seorang penyintas thalidomide, lahir dari pasangan Ukraina yang hidup di Kanada.

Segera setelah lahir, neneknya mengingatkan ibunya jika dia adalah bayi yang terkutuk.

Baca Juga: Saat Bayi Dibuang di Tempat Sampah dan Diejek 'Bayi Sampah', Saat Dewasa Pria Ini Jadi Pemilik Perusahaan Bernilai Ratusan Miliar Rupiah

Namun setelah itu, Alwin dirawat oleh orangtua asuhnya dan sudah tumbuh dewasa.

Mengutip thesun.co.uk, Kevin Donnellon adalah seorang penyintas Thalidomide di Inggris, salah satu yang berhasil hidup melewati umur 50 tahun.

Ayah dua anak tersebut menghadapi tekanan sosial saat dia di tahun ini telah diminta 3 kali untuk mengisi formulir menunjukkan dia tidak dapat bekerja.

Selama ini dia bekerja sebagai dewasa dengan disabilitas tetapi kesehatannya terus menurun.

Baca Juga: Pasangan Disabilitas Ini Justru Harus Meminjam Uang Saat Tunjangan Mereka Dihentikan, Tidak Disangka, Tetangganya Tega Mengirimkan Video Ini Tentang Mereka!

Dia mengatakan, "pekerjaan bayaranku terakhir adalah sekitar 15 tahun yang lalu. Kini aku tidak sehat lagi."

Selama ini dia mengggunakan kaki palsu, tetapi alat bantu tersebut membuatnya sakit punggung.

"Kaki palsu yang kugunakan bukan kaki palsu prostetik yang mudah digunakan seperti yang saat ini ada. Aku juga memiliki Diabetes tipe 2."

Thalidomide sendiri juga menyebabkan malformasi mata, telinga, organ kelamin, jantung, ginjal dan saluran pencernaan.

Baca Juga: Duh, Ternyata Sarung Tangan Model Buntung Tidak Dianjurkan untuk Digunakan saat Mengemudi Motor

Peneliti di Jepang dan Italia telah mempelajari jika thalidomide menyebabkan perkembangan abnormal tingkat molekular.

Namun meskipun begitu, obat menakutkan ini digunakan sebagai obat pengobatan kusta dan kanker myeloma.

Kanker myeloma adalah kanker yang menyerang sel plasma, yaitu salah satu jenis sel darah putih pada sumsum tulang.

Semenjak tahun 1990, thalidomide telah dianggap efektif dalam penyembuhan kusta di dunia.

Baca Juga: Takut Dengan Prasangka dan Merasa Tertolak, Begini Sulitnya Jadi Mantan Penderita Kusta di Jepang

Selanjutnya, mekanisme obat dalam menyebabkan phocomelia, melalui pembatasan suplai darah ke jaringan janin yang sedang berkembang, dianggap mampu menjadi cara pengobatan kanker myeloma.

Cara ini yaitu dengan membatasi pertumbuhan jaringan tumor.

Bahkan, dilansir dari independent.co.uk, thalidomide telah digunakan untuk obat kanker otak, ginjal, dan Sarkoma, kanker pembuluh darah di kulit.

Namun tetap saja ada pertanyaan bagaimana pemanfaatan obat tersebut sepenuhnya efektif tanpa menimbulkan tragedi lagi?

Baca Juga: Ini 7 Alasan Mengapa Kita Minum Air yang Direndam Nanas Setiap Hari, Salah Satunya Bantu Cegah Kanker

Dilansir dari helix.northwestern.edu, dispensasi thalidomide telah diatur menggunakan Sistem Keamanan Dini dan Pengenalan Thalidomide

Dibuat oleh perusahaan farmasi Celgene, program ini memaparkan dari dini resiko penggunaan thalidomide kepada farmasi, pasien dan seluruh masyarakat.

Artikel Terkait