"Sisanya dari kalangan wanita penjaja seks, waria, pengguna narkoba jarum suntik dan masyarakat umum, termasuk ibu rumah tangga, anak-anak dan juga balita,” tutur Rostiani Dewi, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Cianjur dilansir dari Kompas.com, Sabtu (30/11/2019).
Menurut dia, dominasi ODHA dari kaum biseksual tersebut tidak terlepas dari fenomena seks antarlelaki di Kabupaten Cianjur yang merebak dalam beberapa tahun terakhir ini.
“Aktivitas seks menyimpang ini paling rentan dalam penularan HIV/AIDS, sehingga tidak mengherankan jumlah penderitanya terus meningkat dari tahun ke tahun,” kata dia.
Oleh karena itu, ODHA dari kalangan LSL saat ditemukan (diperiksa) banyak yang sudah stadium AIDS.
Pihak dinas sendiri mengaku kesulitan untuk menjangkau komunitas mereka karena tertutup.
"Karenanya, bersama KPA (Komisi Penanggulangan Aids) kami gandeng NGO-NGO agar bisa menjangkau komunitas tersebut.
Ternyata saat dilakukan tes terhadap mereka, banyak yang sudah positif (HIV/AIDS),” ucap dia.
Menurut Rostiani, ada banyak faktor yang memicu maraknya perilaku seks antarlelaki di Kabupaten Cianjur.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR