Advertorial
Intisari-online.com -Tak sedikit orang yang menyembunyikan identitas aslinya karena alasan khusus.
Misalnya saja karena privasi dan keamanan dirinya sendiri.
Termasuk pria bernama Zhang Weikui (91) yang tinggal di Shinyan Hubei ini.
Siapa sangka selama 60 tahun dia terus menjaga identitasnya dan tidak pernah mengatakan pada keluarganya sekalipun mengenai siapa ia sebenarnya.
Namun identitasnya terbongkar ketika dia telah menginjak usia senja.
Pada tahun lalu, organisasi masyarakat, yang ditugaskan oleh pemerintah Tiongkok mengumpulkan informasi tentang identitas penduduknya yang memiliki peran penting.
Namun saat petugas bertemu dengan anak-anak serta istrinya mereka tidak pernah tahu tentang identitasnya sebenarnya.
Anak Zhang mengaku tidak pernah mendengar apa yang dilakukan oleh ayahnya selama beberapa dekade.
Tak disangka,Zhang Weikui tercatat sebagai seorang pensiunan militer.
Baca Juga:7 Manfaat Senam Hamil yang Sayang Dilewatkan Para Calon Ibu, Bisa Bantu Saat Persalinan Nanti, Lho!
Dia telah berpartisipasi dalam lebih dari 100 pertempuran besar dan kecil, bahkan dia masih menyimpan rapi medali Peringatan Perdamaian Hidup Panjang dan Medali Emas Pembebasan Tiongkok yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Nasional.
Dikisahkan Zhang Weikui adalah anak terakhir, karena kemiskinan semua saudaranya meninggal dan dia menjadi satu-satunya yang masih hidup.
Sedangkan ibunya meninggal setelah melahirkannya, jadi dia hidup bersama dengan ayahnya.
Namun saat itu tahun 1928, penjajah Jepang menduduki Shangxi, jadi Zhang Weikui dan ayahnya ditangkap oleh Jepang.
Pada saat itulah Zhang Weikui memutuskan, "Saya ingin ke medan perang dan membunuh musuh demi melayani negara!" kenangnya.
Pada Juni 1945, Zhang Weikui mengangkat senjata dan berpartisipasi dalam revolusi.
Karena keberaniannya, dia bahkan ditunjuk sebagai kapten milisi anti-Jepang, dalam dua tahun berikutnya Zhang memimpin penduduk desa.
Tak hanya perang dengan Jepang, dia juga dua kali berpartisipasi dalam perang di Korea Utara dalam misi menolak Agresi AS.
Pada akhir karirnya Zhang Weikui pernah menjabat sebagai kepala pertahanan Biro Teknik Danjiangkou dan petugas bersenjata bank kanan, tahun 1960.
Namun, saat itu terjadi kebakaran mendadak selama investigasi akar rumput, jadi dia mengajukan diri keluar bersama pemadam kebakaran.
Saat dia keluar terjadi kecelakaan, Zhang terluka parah dan sekarat, untuknya nasib baik menghampirinya nyawanya selamat, tetapi otaknya rusak, kemampuan ekspresi bahasa dan berpikirnya tidak sebagus sebelumnya.
Karena kondisinya dia tidak bisa memimpin jadi dia tetap bekerja di Biro Proyek Konservasi Air di Danjingkou pada 1983 sampai akhirnya pensiun.
Meski demikian, keluarganya tak pernah mengetahui reputasinya sebagai anggota militer, dan tak menyangka dia menyembunyikan kehormatannya selama 60 tahun.
Gao Fei, ketua Asosiasi Penulis Kota Danjiangkou, mengobrol dengan menantu Zhang Wenkui, Li Lingjun, dan mengatakanbahwa Zhang Wenkui adalah seorang veteran pensiunan dan berpartisipasi dalam banyak pertempuran. Dia ingin menggali perbuatan orang tua itu.
Selama ini Zhang Weikui menyembunyikan penghargaannya di sebuah lemari tua di samping tempat tidur, dia membungkus medali dan sertifikat di selembar kain.
Selama beberapa dekade, rahasia pekerjaan dan nama, bahkan istri dan anak-anaknya tidak pernah mengetahuinya. (Afif Khoirul M)