Advertorial
Intisari-Online.com – Melansir dari kompas.com, Selvi Ananda, istri Gibran Rakabuming Raka melahirkan anak keduanya di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo, Jumat (15/11/2019).
Selvi melahirkan bayi perempuannya itu dengan operasi caesar.
Anak kedua pasangan itu diberi nama La Lembah Manah.
Meskipun tidak bisa melahirkan secara normal, ibu yang melahirkan melalui operasi caesar pun layak diberi gelar pahlawan.
Bagaimana pun mereka juga berjuang mempertaruhkan nyawa demi melahirkan si buah hati dengan selamat.
Jangan sampai seperti anggapan banyak orang, bahwa ibu yang melahirkan secara caesar disebut sebagai ibu yang manja, yang menyerah kalah untuk melahirkan normal.
dibutuhkan kesiapan, baik fisik maupun psikis bagi seorang ibu untuk memutuskan melakukan operasi caesar, apalagi bila ada penyulit yang menyertai kelahiran tersebut.
Seperti dilansir dari Nakita.id, inilah risiko yang harus dihadapi sang ibu yang melahirkan caesar:
1. Nyawa sebagai taruhannya
Meski terlihat aman, bukan berarti melahirkan caesartanpa risiko. Saat dokter memutuskan untuk melahirkan bayi secara caesar, maka nyawa ibu menjadi taruhannya.
Ini karena risiko yang diambil saat melahirkan caesartidaklah sedikit. Belum lagi risiko kesehatan lainnya.
Ingat, dibandingkan persalinanper vaginamatau normal, prosedur operasi caesarmembuat kesehatan sang ibu lebih berisiko.
Baca Juga: Alami Nyeri Punggung Pasca Melahirkan Secara Sesar? Jangan Takut Ini Cara Mengatasinya
Sebuah studi dari Canadian Medical Association Journal pada Maret 2007 menyebutkan, beberapa risiko yang mesti dihadapi sang ibu saat memilih caesarantara lainhematomapada luka bekas operasi, yang secara otomatis dapat memperpanjang masa perawatan Ibu di rumah sakit.
Studi lain yang dimuat di jurnal Current Women’s Health Review pada Mei 2013 menambahkan menambahkan bahwa risiko luka di kantong kemih sebagai salah satu jenis cedera yang paling sering terjadi pada persalinan caesar.
2. Gangguanvenous thromboembolism(VTE) pascamelahirkan.
Studi yang dimuat di jurnalCHESTpada September 2016 memperlihatkan, ibu yang menjalani persalinan caesarempat kali lipat lebih besar kemungkinan mengalami gangguan pembuluh darah VTE, yang dipicu oleh faktor pembekuan darah yang tidak normal.
Tingginya prevalensi ini dibandingkan dengan angka kejadian pada ibu yang melahirkan secara normal.
“Persalinan caesaritu sendiri merupakan faktor risiko independen terhadap kemungkinan terjadinya VTE di periode pascamelahirkan.
Dalam masa kritis ini, ibu yang melalui persalinan caesardapat mengalami proses pembekuan darah yang lebih aktif dibandingkan mama yang melahirkan secara normal.
Sekitar 3 kasus VTE dapat terjadi untuk setiap 1.000 persalinan sesar,” kata peneliti utama Marc Blondon dari Divisi Angiology and Hemostasis, Geneva University Hospitals, Jenewa, Swiss.
Baca Juga: ‘Saya Seperti Mati Rasa’, Kisah Ibu yang Baru Melahirkan dengan Operasi Caesar
Operasi melahirkan caesarsama dengan operasi bedah lainnya, penuh sayatan, darah, dan operasi yang memakan waktu lama.
Bolehlah ibu yang melahirkan normal senang karena saat melahirkan, ada suami yang mendampingi. Ibu bisa menjerit, mencakar suami, atau memegang tangannya erat-erat.
Tapi mereka yang melahirkan caesarharus melahirkan tanpa orang terdekat yang menemani, hanya ada dokter dan perawat. Semua dilakukan demi sang buah hati yang akan dilahirkannya.
4. Perjuangan menyusui lebih berat
Dibandingkan melahirkan normal, perjuangan menyusui ibu yang melahirkan secara caesarlebih berat.
Ini karena saat melahirkan caesar, ibu tak bisa segera bertemu dengan bayi, sehingga interaksi antara ibu dan bayi kemungkinan tertunda.
Sebuah penelitian yang dimuat diBMC Pregnancy and Childbirthpada April 2016 lalu memperlihatkan, ibu yang melahirkan caesarsecara terencana cenderung menyatakan tidak ingin menyusui, sehingga tidak menjalani inisiasi menyusu dini (IMD) segera setelah melahirkan.
Rendahnya angka IMD ini disertai dengan meningkatnya risiko mama mengalami kesulitan saat menyusui nantinya.
Baca Juga: Bayinya Cacat Seumur Hidup, Ibu Ini Klaim Bayinya Disayat dengan Pisau Bedah Selama Operasi Caesar
Ya banyak ibu yang melahirkan secara caesarberhasil menyusui. Tapi ingat mereka harus berjuang keras dan tanpa kenal lelah, agar ia dapat memberikan makanan terbaik buat si kecil.
Lebih dari itu, banyaknya luka yang dialami, darah yang keluar, jahitan panjang yang harus mereka hadapi, serta nyeri berkepanjangan usai melahirkan membuat ibu yang melahirkan secara caesarlayak mendapatkan predikat pahlawan.
Luka-luka itu tidak cepat mengering, bahkan membekas sampai bertahun-tahun. Biarlah semua itu menjadi tanda, betapa besar perjuangan ibu-ibu yang melahirkan secara caesar.
Baca Juga: Jalani Operasi Caesar Tanpa Dibius, Wanita Ini Gugat Rumah Sakit, Tak Terbayang Sakitnya