Advertorial

Peringatan Buat Orangtua, Balita Ini Jatuh dari Eskalator Gara-gara Ibunya Lakukan yang Banyak Orang Sering Lakukan

K. Tatik Wardayati
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Insiden pada 10 Mei terjadi di mal CGR di Ganganagar, Rajasthan, India dan terekam secara keseluruhan dengan kamera CCTV.
Insiden pada 10 Mei terjadi di mal CGR di Ganganagar, Rajasthan, India dan terekam secara keseluruhan dengan kamera CCTV.

Intisari-Online.com – Kematian balita secara tidak sengaja ini sepertinya tengah ramai dibicarakan di seluruh dunia, bahkan dibuatkan meme.

Sebuah istilah mungkin diciptakan untuk mode pemotretan yang sedang trend saat ini, yaitu ber-selfie-ria, atau selfie-destruktif, untuk menghormati sebuah pengambilan risiko yang ‘bodoh’ dan menghancurkan diri sendiri yang mengerikan.

Seperti halnya, viral seorang lelaki yang mendekati beruang liar untuk diajak berswafoto.

Akhirnya, orang itu pun meninggal dengan mengerikan, malahan jadi tampak kurang fotogenik.

Baca Juga: Agar Jadi Tempat ‘Selfie’, Atap JPO Sudirman Dicopot Anies Baswedan: Ternyata Tren ‘Selfie’ Sudah Ada Sejak Tahun 1800-an

Nah, kali ini seorang balita yang menyongsong kematiannya karena selfie yang hanya bisa ditonton melalui jari-jari yang terentang.

Insiden pada 10 Mei terjadi di mal CGR di Ganganagar, Rajasthan, India dan terekam secara keseluruhan dengan kamera CCTV.

Rekaman dimulai dengan seorang pria bersama istrinya dan anak perempuannya yang berumur 10 bulan, yang digendongnya, melakukan swafoto.

Mereka menghabiskan beberapa saat di lantai 3.

Beberapa detik kemudian, pasangan itu mendekati eskalator ke atas, tetapi ada penundaan sebelum mereka melangkah ke atasnya, ketika lelaki itu, yang jelas-jelas sedang mengambil swafoto mereka bertiga.

Dua orang melangkah ke eskalator tepat ketika mereka keluar dari pose mereka, dan sambil menyesuaikan gendongan putrinya, hingga wanita itu kehilangan pegangannya pada balita itu.

Anak itu terlempar ke atas sebelum jatuh dengan berat ke pagar lantai dan menyelinap melalui celah antara lantai dan eskalator.

Baca Juga: Hati-hati Kalau Selfie, Penyanyi Jepang Ini Jadi Korban Pelecehan di Depan Rumahnya Sendiri Setelah Pelaku Tahu Alamatnya Lewat Hal Ini

Seperti dilansir dari the straits times, balita itu jatuh dari lantai tiga sebelum terjerembab ke tanah menyongsong kematiannya.

Kepanikan dan teror yang membabi buta dari pasangan itu, serta pembeli lainnya, saat mereka berebut dengan gila-gilaan untuk menghadapi situasi ini harus rela menyaksikan kejadian itu.

Dalam sebuah pernyataan kepada The Sun, polisi mengatakan, "Ini adalah kasus kecelakaan yang jelas."

Polisi menambahkan bahwa pasangan itu tidak akan mengambil tindakan hukum.

Sebuah penelitian telah menemukan bahwa India memiliki jumlah tertinggi kematian terkait selfie di dunia.

Ditemukan bahwa dari 127 yang melaporkan kematian selfie di seluruh dunia dari Maret 2014 hingga September 2016, 60 persen, atau 76, terjadi di India.

Perhatikan keselamatan anak

Pernah terjadi sebuah kisah tragis, ketika seorang ibu yang tersandung sepatu hak tingginya sendiri sambil menggendong bayinya yang berusia enam bulan.

Anak itu terjatuh ke dinding balkon hingga meninggal.

Cara terbaik untuk mencegah insiden seperti itu terjadi adalah dengan mendidik diri kita sendiri dan orang lain tentang praktik keselamatan anak saat bepergian.

Selalu waspada terhadap lingkungan Anda, dan waspada dengan apa yang dilakukan anak Anda.

Baca Juga: Seberapa Sering Anda Unggah Foto Diri? Menurut Penelitian, Orang yang Sering Unggah Selfie Cenderung Dipandang Kurang Sukses

Kita semua suka berfoto selfie dengan anak-anak kecil kita terutama ketika kita keluar. Tapi eskalator yang bergerak bukanlah tempat untuk melakukan ini.

Demikian pula, setiap tempat yang tinggi dan tempat pagar berakhir pada tingkat pinggang orang dewasa tidak aman untuk mengambil foto narsis saat menggendong bayi.

Bayi menggeliat-geliut, dan dengan mudah bisa lepas dari lengan Anda dalam sepersekian detik jika Anda terganggu.

Demikian juga, balita dan anak kecil cukup kecil untuk melewati pagar, misalnya, yang berada di lokasi yang indah.

Jangan biarkan anak-anak bermain di dekat eskalator, travellator (di bandara, misalnya) atau lift.

Instruksikan anak yang lebih besar untuk berdiri di tengah tangga eskalator. Pegang tangan mereka sampai mereka turun.

Jangan naik kereta saat naik eskalator. Gunakan lift sebagai gantinya.

Jika Anda berada di mal dengan anak-anak yang lebih besar, beri tahu mereka apa yang harus dilakukan jika mereka tersesat.

Mereka bisa pergi ke lobi, atau memberi tahu petugas keamanan, misalnya. Buat mereka untuk menghafal nomor telepon Anda.

Jika pengasuh sering membawa anak-anak Anda keluar, buat mereka mengerti betapa pentingnya untuk selalu menjaga perhatian mereka pada anak-anak Anda.

Jangan hanya memperhatikan ponsel mereka. Juga tempat lain.

Baca Juga: Demi Selfie 'Keren', Bocah Ini Nekat Naik Tiang Listrik Bertegangan Tinggi, Kemudian Ia Jatuh dan Tersengat Listrik hingga Tewas

Artikel Terkait