Advertorial

Agar Jadi Tempat ‘Selfie’, Atap JPO Sudirman Dicopot Anies Baswedan: Ternyata Tren ‘Selfie’ Sudah Ada Sejak Tahun 1800-an

Mentari DP

Editor

Dicopotnya atap jembatan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkata JPO Sudirman akan menjadi lokasi yang bagus untuk berfoto alias selfie.
Dicopotnya atap jembatan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkata JPO Sudirman akan menjadi lokasi yang bagus untuk berfoto alias selfie.

Intisari-Online.com – Anda pernah melihat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat?

Kini, ada perbedaan dari JPO tersebut.

Dilansir dari kompas.com pada Kamis (7/11/2019), atap JPO di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, dicopot atas perintah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies memerintahkan pencopotan atap JPO di antara Indofood Tower dan Menara Astra itu dalam rapat pimpinan (rapim) penataan pedagang kaki lima (PKL) di trotoar Thamrin-Sudirman dan pusat kuliner Thamrin 10 pada 23 Oktober 2019.

Baca Juga: Langsung Cek Ponsel Setelah Bangun Tidur? Awas, Kebiasaan Ini Bisa Bahayakan Nyawa Kita

Video rapim itu diunggah ke akun YouTube Pemprov DKI Jakarta pada 30 Oktober 2019.

"Di sini kan ada JPO, atapnya dicopot, jadi tanpa atap, tidak usah pakai atap," ujar Anies.

Ada beberapa alasan mengapa Anies memerintahkan atap JPO dicopot.

Pertama, JPO itu hanya menghubungkan antar-trotoar (tempat outdoor) atau tidak menyambungkan halte Transjakarta.

Kedua, dengan dicopotnya atap jembatan, kata Anies, JPO Sudirman akan menjadi lokasi yang bagus untuk berfoto.

"Apa yang terjadi nanti kalau dibuka? Itu tempat selfie paling sering Pak nanti, karena pemandangan gedung di malam hari bagus sekali, sore, siang.”

“Jadi atapnya copot, itu langsung jadi space terbuka," kata dia.

Anies menuturkan, gedung-gedung tinggi di kawasan Sudirman bisa menjadi latar belakang untuk foto selfie yang cantik.

Selain itu, atap JPO itu ada supaya tidak kena hujan dan panas, itu benar bila dari indoor ke indoor.

“Tapi kalau dari ruang terbuka ke ruang terbuka, sebetulnya tidak perlu ada penutup," ucap Anies.

Baca Juga: Ibu yang Masukkan Bayi di Mesin Cuci Mengaku Tidak Sadar Dia Hamil, Ini Alasan Kenapa Wanita Bisa Tidak Tahu Kalau Dirinya Sedang Hamil

Seperti yang kita tahu, selfie alias memotret diri sendiri, terus menjadi tren.

Bahkan semakin hari, selfie menjadi sebuah kebutuhan. Sebab, ketika seseorang menghasilkan selfie yang baik, maka mereka akan mengunggahnya ke media sosial.

"Melihat sekilas ke halaman Facebook, Twitter, atau Instagram pun mengonfirmasikan bahwa milenial berdedikasi merekam kehidupan mereka dengan swafoto.”

“Mereka menikmati berbagi foto ini terutama dengan kolega dan teman," ucap Chief Executive Officer dan Co-Founder Luster Premium White, Damon Brown, di situs resmi perusahaan tersebut, Jumat (6/11/2015).

Survei yang digelar Luster Premium White pada 2015 mendapati, rata-rata generasi milenial diperkirakan mampu menghasilkan 25.676 foto selfie seumur hidupnya.

Sekitar 95 peren responden mengaku pernah selfie minimal satu kali memakai ponsel pintar. Riset itu dilakukan terhadap 1.000 warga Amerika Serikat berusia 18-34 tahun.

Demam selfie juga terjadi di Indonesia

Pada 2014, misalnya, Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar masuk 100 kota di dunia yang paling banyak mengunggah foto selfie versi majalah Time, berdasarkan riset atas 400.000 foto di Instagram yang memasang tanda pagar (tagar) #selfie.

Sejarah selfie Kamus Oxford mendefinisikan "selfie" sebagai potret diri yang diambil sendiri, umumnya menggunakan kamera smartphone atau webcam dan dibagikan di media sosial.

Tepatnya pada 2013, kata ini resmi masuk kamus Oxford. Namun, kata selfie sudah muncul lama sebelumnya.

Baca Juga: Intip Fesyen Twiggy yang Tenar di Tahun 60-an, Saat Wanita Justru Sembunyikan Segala Unsur ‘Kewanitaannya’

Sudah ada sejak 1800-an

Sebenarnyafotoselfiesudah populer sejak awal tahun 1800-an.

Bedanya, fotoselfiemodern digunakan hanya untuk bersenang-senang. Sementara, foto diri berabad-abad lalu ini menjadi perintis foto-foto yang revolusioner.

Sebuah potret diri yang ditemukan tahun 1800-an adalah foto seorang laki-laki bernama Robert Cornelius.

Di foto tersebut, ia tengah berpose sembari berdiri.

Cornelius boleh disebut sebagai orang yang pertama kali mendokumentasikan potret dirinya sendiri, sekaligus menjadi orang yang harus bertanggung jawab untukkepopuleranselfiesaat ini.

Fotoselfiekedua kemudian dilakukan pada tahun 1890.

Kali ini, foto dilakukan lima orang pria dengan bantuan satu buah kamera kotak dan tripodnya. Di tahun 1900-an,fotoselfiemulai diminati perempuan.

Seorang perempuan dari era Edwardian (masa pemerintahan Raja Edward VII) yang berwajah muram dalam balutan gaun panjang bermotifnya ini tersenyum disamping kamera kotaknya yang digunakan untuk bersandar. (Nursita Sari/ Adhis Anggiany Putri)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Anies Baswedan Perintahkan Lepas Atap JPO Sudirman Agar Jadi Tempat "Selfie" dan “Demi Tren "Selfie" Tetap Eksis")

Baca Juga: Wanita Asal Indonesia Ini Punya 2 Suami Sah dan 1 Selingkuhan, Diseret ke Pengadilan, dan Libatkan 2 Negara

Artikel Terkait