Advertorial
Intisari-Online.com - Ketika Perang Vietnam dimulai pada 1 November 1955, keterlibatan Amerika Serikat adalah urusan yang relatif rendah.
Tetapi seiring berjalanyawaktu, peningkatan tindakan AS dapat terlihat, ketika personel militernya 'menjamur' di tanah-tanah Vietnam yang secara bertahap tumbuh menjadi ribuan.
Dimulai dengan hanya di bawah seribu penasihat militer pada tahun 1959, jumlah pasukan AS di Vietnam melonjak menjadi lebih dari 180.000.
Pada 1966, AS telah terlibat dalam Perang Vietnam dan secara bebas mengerahkan pasukan tempur darat ke wilayah Vietnam.
Dalam upaya melumpuhkan pasukan militer Viet Cong di Saigon, militer Amerika Serikat, bekerja sama dengan Korps Angkatan Darat Australia dan Selandia Baru (ANZAC), berupaya untuk menghancurkan semua kegiatan Viet Cong di pusatnya.
Beberapa laporan intelijen menunjukkan keberadaan markas besar Viet Cong di bunker bawah tanah besar di dalam hutan Ho Bo.
Untuk menghancurkannya, maka diluncurkan Operasi Crimp.
Pengeboman besar-besaran terhadap wilayah target dilakukan sebelum operasi dengan tujuan menetralkan posisi pertahanan yang kuat.
Pada pagi yang sangat dingin pada 8 Januari, lebih dari 8.000 tentara AS dan ANZAC dimasukkan di utara, barat, dan selatan hutan. Operasi Crimp telah dimulai.
Unit Viet Cong muncul dari posisi yang berbeda, menyusup ke unit sesuka hati dan berhasil membunuh beberapa musuh.
Sementara pasukan AS dan ANZAC bertahan melawan serangan-serangan mendadak ini, mereka bingung bagaimana unit-unit ini bisa muncul secara tiba-tiba dan menghilang secepat kedatangannya.
Mereka segera menyadari, dari berbagai lokasi di sekitar Cu Chi, bahwa Viet Cong memanfaatkan jaringan terowongan besar-besaran di wilayah ini untuk menyergap mereka.
Faktanya, unit-unit AS dan Australia praktis berjalan di atas Viet Cong.
Awalnya dibuat selama Perang Indocina Pertama yang mengadu domba Vietnam dengan Perancis, jaringan terowongan yang luas ini berkembang dari sistem yang cukup mendasar ke sebuah labirin bawah tanah yang sangat kompleks pada 1960-an.
Pada saat Operasi Crimp, kompleks terowongan ini termasuk rumah sakit, fasilitas penyimpanan, barak, area pelatihan, dan markas Viet Cong, membentang dari Saigon ke perbatasan Kamboja.
Jaringan terowongan ini begitu luas sehingga diyakini oleh beberapa orang mampu menampung hingga 5.000 orang selama beberapa bulan.
Dengan demikian, setelah menyadari keberadaan kompleks terowongan ini, tujuan misi bergeser ke menemukan, membersihkan, dan menghancurkan mereka.
Tetapi bertualang ke terowongan ini bukanlah sesuatu yang semua orang bisa lakukan.
Terowongan itu sempit sekali, namun ada tentara dari unit gabungan Amerika dan Australia yang bisa memasukinya.
Mereka disebut Tunnel Rats atau Tikus Terowongan.
Mereka dipersenjatai dengan pistol M1911 atau M1917.
Tikus Terowongan sering menghadapi kesulitan, kerap terjebak oleh ranjau, granat tangan, dan tongkat punji.
Ular dan kalajengking beracun mengintai di beberapa tempat, dan tikus, laba-laba, semut, dan kelelawar bertekad untuk membuat pekerjaan itu semakin sulit.
Di tengah-tengah semua kesulitan, Tikus Terowongan sebagian besar berhasil.
Keberanian orang-orang ini mengarah pada penemuan beberapa fasilitas Viet Cong, termasuk kantor pusat mereka.
Kontribusi Tikus Terowongan untuk perang membuka jalan bagi adaptasi militer Amerika Serikat ke tingkat baru perang non-konvensional.