Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang pria bernama Richard Holzer (27) percaya perang suci akan terjadi jika dia melakukan sebuah kekacauan di AS.
Richard dari Colorado, AS, akhirnya ditangkap setelah diamemiliki komplotanyang ternyata agen FBI yang menyamar dan memberinya bom palsu dan dinamit.
Dia berencana membuat sebuah kekacauan untuk memulai terjadinya "perang suci" yang diyakini oleh Richard.
Menurut Daily Mirror pada Senin (4/11/19) Richard adalah seorang supremasi kulit putih yang mendukung perang suci.
Baca Juga: Kasus Ijazah Ditahan Saat Masuk Kerja: Jangan Takut, Ini Dasar Hukumnya
Maka dia berencana untuk menanam bahan peledak di salah satu sinagog tertua di negara bagian itu, yaitu Kuil Emanuel di Pueblo.
Dengan demikian dia ingin menunjukkan pada orang Yahudi bahwa mereka tidak disambut di komunitasnya.
Rencananya dia akan melakukan serangan pada hari Sabtu (2/11), namun dia ditangkap pada Jumat (1/11).
Setelah ditangkap, Holzer memilih tetap diam dan hanya mengaku berencana meledakan Kuil Emanuel di Sinagog.
Holzer sendiri menunjukkan dirinya pada tanggal 11 Juni dan menebar ancaman dengan mengenakan pakaian dan simbol supremasi kulit putih.
Dia juga menunjukkan diri memegang senapan, dan membuat pernyataan tertulis.
Karena tindakannya, dia diburu oleh agen rahasia, kemudian FBI menjebaknya dengan mengirimkan bahan peledak palsu dengan gagasan untuk digunakan meledakan kuil Emanuel.
Dia menyatakan dukungannya pada "perang suci" yang bersifat rasial, kata dokumen pengadilan.
Baca Juga: Inilah Ketakutan Terbesar Bill Gates, Bukan Kehilangan Kekayaan!
Holzer mengunjungi Sinagoge di Pueblo beberapa kali.
Sejak 2017, serangan anti-Yahudi meningkat di AS menjadi 37% menurut data FBI.
Penangkapan Holzer terjadi hanya setahun setelah 11 orang ditembak di sinagog di Pittsburg dalam insiden penembakan massal terburuk terhadap komunitas Yahudi di AS.
Perang suci sendiri adalah sebuah serangkaian perang agama yang direstui, hal itu memicu kebencian dan sikap rasisme.