Advertorial

Berambisi Berperang di Garda Depan, Tentara Infanteri Wanita Ini Ingin Jadi yang Pertama Bergabung di Angkatan Darat

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Berbicara mengenai pelatihan penembakan langsung, wanita berusia 24 tahun itu mengatakan bahwa dia ingin menjadi salah satu yang pertama bergabung.
Berbicara mengenai pelatihan penembakan langsung, wanita berusia 24 tahun itu mengatakan bahwa dia ingin menjadi salah satu yang pertama bergabung.

Intisari-Online.com - Seorang wanita bertekad untuk menjadi salah satu prajurit infanteri wanita pertama Angkatan Darat.

Francine-Marie Woolf bergabung dengan Royal Engineers delapan tahun lalu dan saat ini bekerja sebagai juru tulis pada Batalion 1 Penjaga Skotlandia di Kenya.

Berbicara mengenai pelatihan penembakan langsung, wanita berusia 24 tahun itu mengatakan bahwa dia ingin menjadi salah satu wanita pertama yang menyelesaikan kursus seleksi infanteri.

Dilansir dari Daily Star, Senin (28/10/2019), seleksi itu sendiri menghabiskan waktu 24 minggu dan sangat melelahkan.

Baca Juga: Setelah 9 Tahun di Kurung dan Dirantai oleh Orangtuanya, Tetangganya Justru Menutup Rapat Rumahnya Melihat Pemuda Ini Bebas, Mengapa?

Dia berkata, “Saya akan menjadi salah satu wanita pertama di Garda depan.

Saya hanya berusaha membuat diri saya bangga dan mencoba sesuatu yang berbeda."

"Ada begitu banyak wanita yang bisa melakukannya dan saya akan menjadi duta besar untuk mereka."

Oktober lalu Angkatan Darat membuka kesempatan orang untuk bergabung di semua posisi.

Termasuk posisi garda depan untuk wanita.

Baca Juga: Kisah Seorang Ibu yang Simpan Janin Bayinya Seminggu dalam Kulkas, Alasan di Baliknya Memilukan

Pada bulan Maret, seorang wanita yang tidak disebutkan namanya menyelesaikan pelatihan infanteri setelah beberapa tahun menggeluti dunia militer.

Ini termasuk Kursus Pertempuran Komandan Bagian selama 16minggu di Brecon, Wales.

Selama kursus, tentara harus melakukan pawai sejauh 13km dalam dua jam.

Dalam pawai juga diwajibkan bagi peserta melanggunakan peralatan tempur penuh dan membawa senapan, yang jika ditotal beratnya mencapai 25kg.

Delapan minggu kedua terdiri dari fase taktis.

Mereka belajar bagaimana berperang dan komandan infanteri.

Baca Juga: Setelah Kematian Datang, Ternyata Manusia Masih Bisa Mengetahui Bahwa Dirinya Mati, Begini Penjelasannya

Fase ini trmasuk mengajarkan kepemimpinan, kebugaran, dan ketahanan sebelum latihan taktis terakhir.

Kolonel Paul "Sorong" Gilby - komandan Unit Pelatihan Tentara Inggris di Kenya - menyambut baik ambisi Francine-Marie Woolf.

Dia berkata: “Saya tidak melihat hambatan. Mereka adalah prajurit Ratu.

Sekarang peluang terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin melangkah maju dan mengisi posisi apapun dalam Angkatan Darat.

“Kami akan membantu mereka dan kami akan memajukan mereka, tidak peduli warna kulit, keyakinan, latar belakang, orientasi seksual, atau jenis kelaminnya."

Baca Juga: Penasaran dengan Tangga di Tengah Jalan di Riung Gunung Puncak? Ternyata Jalan Menuju Bangunan yang Megah Ini Terungkap Lewat Foto ‘Jadul’

Artikel Terkait