Advertorial
Intisari-Online.com -Jika melihat ada seseorang yang kelopak matanya bengkak atau bintitan, biasanya akan mendapat tuduhan habis mengintip.
Mitos ini sudah mengakar di masyarakat Indonesia, bahkan anak-anak kecil mengetahuinya.
Karena mitos ini, alih-alih mendapat perawatan, orang yang sedang bintitan justru akan menjadi bahan ledekan.
Faktanya, anggapan tersebut tidak benar.
Bintitan yang dialami seseorang bukan karena orang tersebut mengintip.
Dilansir dari Mayo Clinic, bintitan (hordeolum atau stye) merupakan kondisi di mana adanya bintit benjolan warna merah mirip jerawat atau bisul ditepi luar (bisa juga dalam) bagian kelopak mata.
Biasanya benjolan tersebut membuat area mata terasa sakit dan seperti terganjal.
Untuk penyebabnya sendiri, bintitan muncul dikarenakan adanya peradangan akibat infeksi dari bakteri Staphylococcus yang menyerang kelenjar penghasil minyak di kelopak mata.
Ada beberapa kebiasaan yang menjadi faktor risiko, yang meningkatkan seseorang terkena bintitan, diantaranya seperti:
- Menyentuh mata dengan tangan yang kotor.
- Menggunakan kosmetik yang sudah kedaluwarsa.
- Tidak membersihkan bekas kosmetik pada mata sebelum tidur.
- Memakai lensa kontak yang tidak steril.
Meski umumnya bintitan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Nmun jika kondisi tersebut tidak kunjung pulih sebaiknya segera periksakan ke dokter terkait.
Sebab bintitan juga ternyata bisa menimbulkan komplikasi serius, yakni munculnya kista akibat tersumbatnya kelenjar pada kelopak mata tersebut.
Bisa juga mengalami peradangan pada ujung kelopak mata (blefaritis), atau mengalami penyakit rosacea yang menyebabkan kulit wajah memerah.
Oleh karena itu, cegah terjadinya bintitan dengan menjaga kebersihan mata dan menghindari faktor risiko seperti yang dijelaskan diatas.
Karena sesungguhnya bintitan itu bukan disebabkan karena suka mengintip.(Anjar Saputra)
Artikel ini telah tayang di Gridhealth.ID dengan judulBukan Karena Suka Ngintip, Ini Penyebab Sebenarnya Seseorang Bintitan