Alcatraz adalah pulau penjara dengan tingkat keamanan maksimal di Teluk San Francisco, Amerika Serikat, yang ditutup tahun 1963.
Tak berlebihan membandingkan Nusakambangan dengan Alcatraz. Terpisah selat yang dalam dengan daratan Pulau Jawa, alam Nusakambangan kian sangar dikurung belantara hutan tropis.
Pulau itu juga menjadi habitat hewan buas, seperti macan tutul dan ular berbisa.
Oleh sebab itu, hingga kini, Nusakambangan menjadi rujukan bagi napi kelas kakap, mulai dari kasus pembunuhan, perampokan, terorisme, hingga korupsi.
Selain Johny Indo, beberapa figur menonjol yang pernah menghuni Nusakambangan adalah Kusni Kasdut, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), M Bob Hasan, Fabianus Tibo (terpidana kasus pembunuhan di Poso, Sulawesi Tengah), serta napi kasus terorisme, seperti Amrozi, Imam Samudra, dan Mukhlas.
Tahun 1965-1970, Nusakambangan pernah menjadi tempat pembuangan sementara hampir 10.000 orang yang diduga terlibat dalam gerakan komunis dan pemberontakan 30 September 1965, termasuk novelis Pramoedya Ananta Toer.
Selain sebagai penjara, pulau ini juga menjadi lokasi eksekusi bagi terpidana mati.
Salah satu lokasi yang sering menjadi tempat eksekusi adalah Lembah Nirbaya, sebuah dataran luas di tengah pulau.
Menurut beberapa petugas LP di Nusakambangan, area itu dikenal angker.
Baca Juga: Inilah Bukit Nirbaya, Lokasi Eksekusi Mati Narapidana di Nusakambangan yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri
KOMENTAR