Intisari-Online.com -Setelah terjadinya bentrok di Rutan Cabang Salemba, Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, sedikitnya 145 narapidana terorisme dipindahkan ke tiga Lembaga Pemasyarakatan Pulau Nusakambangan, Kamis (10/5/).
Akibat kerusuhan lima orang anggota polisi gugur, dan satu orang napiter terpaksa ditembak mati karena melawan dan mencoba merebut senjata petugas.
Sebanyak delapan bus yang napiter tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah pada pukul 17.20 WIB.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, melalui rilis tertulis yang diterima Kompas.com, mengatakan, ketiga lapas tersebut yakni Lapas Kelas 1 Batu, Lapas Kelas 2A Pasir Putih dan Lapas kelas 2A Besi.
“Mereka akan ditempatkan di Lapas high risk security dengan hunian kamar one man one cell, dengan pengamanan maksimal,” katanya.
Sri menjamin, sistem perlakuan, pembinaan dan pengamanan akan diterapkan sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku.
Sebab, jajaran pemasyarakatan di Nusakambangan dinilai paling siap untuk menampung para napi teroris yang telah membuat kerusuhan di Rutan Salemba, Mako Brimob itu.
“Kapasitas lapas yang memadai dan petugas pemasyarakatan yang telah dilatih dan di-assesment untuk kebutuhan mengamankan dan membina narapidana teroris,” ujarnya.
Kawasan Pengamanan yang Ketat dan Angker
Mendengar nama Pulau Nusakambangan, bagi orang umum, sudah cukup membuat bulu kuduk merinding.
Pasalnya tempat ini merupakan pulau terpencil yang dihuni oleh para penjahat kelas kakap.
Selain penghuninya, tempatnya yang masih alami merupakan penjara peninggalan zaman Belanda.
Lapas di Pulau Nusakambangan dikenal dengan pengamanan sangat ketat dan angker.
Beberapa cerita mistis banyak terdnegar dari pulau terluar ini.
Baca juga:(Video) Mengerikan, Bayi Ini Diayun-ayun Terbalik Atas Nama Pijat Bayi
Penelusuran Tribunjambi.com setidaknya ada tiga tempat yang terkenal angker di Nusakambangan berikut diantaranya.
Tempat ini merupakan kelokan tajam yang mana di sebelah kiri merupakan tebing karang, sementara sebelah kanan merupakan perairan laguna yang dinamakan Segara Anakan.
Di daerah tersebut juga terletak Lapangan Tembak Tunggal Panaluan.
Menurut cerita eksekusi Freddy Budiman dan tiga terpidana narkoba pada April 2016 lalu dilakukan di lapangan ini.
Bahkan sebelumnya dua tersangka Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumuran juga dieksekusi di tempat itu.
Asal muasal Pertelon Kamboja karena persis di tengah-tengah pertigaan, ada pohon kamboja besar yang berdiri tegak.
Konon tempat tersebut merupakan pusat berkumpulnya makhluk halus di Nusakambangan.
Bahkan saking wingitnya tak ada yang berani menebang pohon kamboja tersebut.
Baca juga:Menurut Tito Karnavian, Ini Alasan Kenapa Polri Tak Langsung Serbu Napi Terorisme di Mako Brimob
Menurut cerita di tempat ini petugas maupun napi kerap mendengar suara atau penampakan.
Di tempat ini menjadi lokasi eksekusi dua WNA Nigeria terpidana mati kasus narkoba yakni Samuel Iwuchukwu Okoye, dan Hansen Anthony Nwaolisa.
Konon sosok tersebut perawakannya seperti laki-laki, tinggi, pakaiannya biasa. Tapi tidak ada kepalanya.
Sosok Mbah Sukur disebut-sebut tak lepas dari riwayat Nusakambangan sebagai satu diantara tempat dibuinya ribuan tahanan politik pascaperistiwa 65.
Belum diketahui siapakah sebenarnya Mbah Sukur ini.
Baca juga:Untuk Mencapai Kesempurnaan Hidup, Petapa Sakti dari India Ini Puasa hingga 70 Tahun
Artikel ini sudah tayang di Tribun Jambi, baca selengkapnya di sini