Advertorial

Memperingati Hari Sumpah Pemuda: Sosok Pelantun Lagu Indonesia Raya Pertama Kali di Hadapan Publik , Saat Itu Baru Seumuran Anak SMA

Nieko Octavi Septiana
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Indonesia Raya ternyata juga telah diperdengarkan di publik beberapa tahun sebelum proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 silam.
Indonesia Raya ternyata juga telah diperdengarkan di publik beberapa tahun sebelum proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 silam.

Intisari-Online.com -Lagu kebangsaan Indonesia Raya telah diciptakan jauh sebelum Indonesia merdeka.

Indonesia Raya ternyata juga telah diperdengarkan di publik beberapa tahun sebelum proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 silam.

Lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman ini ternyata telah dilantunkan pertama kalinya di hadapan publik pada 1928 di hari yang sekarang kita peringati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Lagu Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan untuk publik oleh seorangremaja seumuran anakSMA.

Baca Juga: Nyeleneh dan Tuai Kontroversi, Inilah Sosok Ali Sadikin yang Disebut Gubernur Maksiat Karena Legalkan Judi

Ia tak menyangka lagu yang ia lantunkan saat perhelatan Kongres Pemuda II akan menjadi lagu kebangsaan saat negaranya merdeka.

Saat itu gadis ini baru baru berusia 15 tahun, bahkan ia mengakui belum memenuhi syarat disebut sebagai pemuda.

Lagu Indonesia Raya ia nyanyikan di sebuah rumah yang beralamat di Jalan Kramat Raya No 106 Jakarta.

Dilansir dari Majalah Pertiwi Edisi 19 Oktober - 1 November 1987, semula ia menolak ajakan kawan-kawannya untuk datang ke rumah yang sedang ramai orang muda di jalan Kramat Raya tersebut.

Baca Juga: Tak Lagi Jabat Sebagai Menteri, Susi Pudjiastuti Ungkap Alasannya Berani Lawan Luhut Pandjaitan

Ia dipaksa oleh Johana Tumbuan, seorang kawan yang berasal dari Minahasa yang sangat ingin datang ke kongres itu.

Gadis berusia 15 tahun tersebut sebenarnya telah menolak sebab usianya belum terbilang menjadi seorang pemuda.

Namun akhirnya atas bujuk rayu kawannya itu gadis remaja ini ikut bertolak ke jalan Kramat Raya.

Dolly Salim, saat mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya terbilang masih muda.

Baca Juga: Malvin Tewas Tenggelam Walau Jago Berenang, Bukti Jago Berenang Bukan Berarti Terhindar dari Risiko Tenggelam, Sebab Ini yang Terjadi Saat Seseorang Tenggelam

Gadis bernama lengkap Theodora Athia Salim lahir pada 26 Juli 1913.

Namanya terkenal saat lagu yang ia lantunkan pada tanggal 28 Oktober 1928 di sebuah acara Kongres Pemuda II dijadikan lagu kebangsaan.

Dolly saat itu bukanlah anggota kongres maupun pemudi yang jadi anggota kelompok gerakan pemuda.

Ia hanyalah seorang anggota organisasi kepanduan (Nationaal Indonesische Padvinderij) Natipij.

Baca Juga: Pemimpin ISIS AL-Baghadi Dikabarkan Tewas, Rupanya ISIS Punya Kekayaan Rp28 Triliun, dari Sini Sumbernya

Organisasi tersebut berada di bawah naungan Persatuan Pemuda Islam (Jong Islamienten Bond), sebuah organisasi pemuda Islam dimana ayahnya , Haji Agus Salim berkedudukan sebagai penasehat.

Kala itu, Suasana riuh yang ada di Jalan Kramat Raya no 106 Jakarta tiba-tiba hening dan khidmat.

Hal tersebut lantaran seusai ikrar Sumpah Pemuda untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dilantunkan menggunakan biola olah sang penciptanya.

Wage Rudolf Supratman kala itu memukau banyak pasang telinga dengan lantunan lagu Indonesia Raya ciptaannya.

Baca Juga: Karena Alasan Agama dan Takut Menyangkal Tuhan, Penemuan yang Menguak Fakta Zaman Prasejarah Ini Disembunyikan Selama 170 Tahun

Dikutip dari Buku "Sejarah Kecil Petite Historie Indonesia Jilid II", Rosihan Anwar pernah menulis setelah dilantunkan oleh WR Supratman.

Para audiens yang datang termasuk anak sulung Haji Agus Salim, Dolly Salim meminta untuk mengulang lagu tersebut.

Seusai dilantunkan, pembawa acara menyarankan agar ada salah satu yang mengikuti kongres untuk menyanyikan lagu ciptaan WR Supratman tersebut.

Dolly Salim tak menyangka saat ia ditunjuk untuk menyanyikan lagu yang sakral tersebut.

Baca Juga: Sudah Berpacaran Selama 6 Bulan Namun Menolak Diajak Menikah, Pria Ini Disiram Cairan Asam oleh Sang Wanita

Ia akhirnya menyetujui penunjukan dirinya untuk melantunkan lagu Indonesia Raya di depan khalayak yang datang.

Berdiri di atas sebuah kursi, dengan lantang dan menghayati, Dolly Salim menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.

Cerita di balik lagu Indonesia Raya yang begitu heroik untuk dibahas, salah satunya saat akan dinyanyikan oleh Gadis 15 tahun bernama Dolly Salim beserta anggota kongres.

Saat itu ada beberapa kata yang harus diubah dari dalam lirik lagu tersebut, salah satunya kata 'merdeka' diganti 'mulia'.

Baca Juga: Dari Masa Penjajahan Belanda hingga Proklamasi Kemerdekaan, Momentum Sejarah yang Jadi Hari Listrik Nasional

Dengan mulus, Dolly Salim menyanyikan lagu gubahan WR Supratman tersebut disambut dengan riuh tepuk tangan dari peserta kongres.

Momen bersejarah itu tak pernah dilupakan oleh Dolly, bahkan karena peristiwa itulah namanya dikenal sebagai penyanyi lagu Indonesia Raya yang pertama.

Sejak itulah Dolly Salim yang masih berusia 15 tahun menjadi semakin giat untuk berkiprah sebagai pemudi pejuang yang memang terbilang masih sedikit.

Ia masih tetap berkiprah di organisasi kepanduan Natipij hingga tahun 1932 ia bersama keluarganya hijrah ke Yogyakarta dan bertemu dengan sang kekasih hati, Mr. Soedjono Hardjosoediro.

Baca Juga: 'Putri Tidur' di Dunia Nyata, Alami Sindrom Langka, Remaja Perempuan Ini Bisa Tertidur hingga Dua Bulan

Mantan Rektor Universitass Islam Indonesia di Jakarta itu menikah dengan pelantun Indonesia Raya pertama kali, Dolly Salim pada tahun 1935.

Pernikahan Dolly degan Soedjono dikaruniai empat orang anak saat itu.

Penyanyi lagu Indonesia Raya tersebut mengembuskan napas terakhirnya pada 24 Juli 1990.(Andreas Chris)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judulInilah Sosok Penyanyi Lagu Indonesia Raya Pertama Kali di Kongres Sumpah Pemuda Tahun 1928, Baru Berusia 15 Tahun Kala Itu