Lebih lanjut, Muhammad Askal Fikri rupanya malu mengingat momen tersebut.
"Bagi saya yang terpenting berani dulu untuk maju karena banyak santri tak berani maju saat Presiden meminta sejumlah santri untuk menjawab pertanyaan," tegas Muhammad Askal Fikri.
Muhammad Askal Fikri mengaku saat itu keberaniannya timbul karena ingin mendapatkan sepeda.
Saat itu, ia berniat memberikan sepeda untuk sang ayah yang bekerja.
"Ayah saya tak punya kendaraan saat itu," beber Muhammad Askal Fikri.
Kehidupan Muhammad Askal Fikri
Dibalik senyum ceria yang ia tampilkan, rupanya Muhammad Askal Fikri menyimpan kehidupan yang penuh duka dan menyayat hati.
Muhammad Askal Fikri tak pernah bertemu ibunda sejak kecil.
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR