Obah Energy yang berisi magnetik akan ikut berguncang dan menghasilkan energi melalui kumparan yang ada pada badannya.
Energi inilah yang bisa dimanfaatkan untuk dapat mengisi daya pada baterai ponsel.
"Jadi, ini alat untuk menghasilkan energi listrik dari gerakan yang dilakukan."
"Entah itu kita bawa di saku, ataupun ditaruh di tas, yang penting ada guncangan."
"Guncangan yang dilakukan akan membuat magnetik yang ada ikut bergerak, berpengaruh juga ke kumparannya, dari situlah energi listrik dihasilkan, lalu disimpan," tuturnya.
Ravi menilai bahwa Obah Energy bisa menjadi alternatif yang lebih hemat dan ramah lingkungan daripada powerbank.
Pasalnya, Obah Energy tidak membutuhkan tenaga listrik, surya, angin atau energi lainnya, selain energi dari gerak.
Harapan Ravi
Belajar dari pengalamannya menciptakan Obah Energy, Ravi punya satu harapan.
Dia ingin agar pemerintah dapat membantu anak-anak muda dan mendukung mereka sejak masih melakukan penelitian, bukan hanya saat para peneliti muda sudah selesai melakukan penelitian tersebut.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR