Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah kuburan seorang prajurit yang mengagumkan telah digali di Ukraina.
Penggalian dan penemuan ini diharapkan dapat membuka jendela ke peradaban dan sejarah Scythians.
Diketahui bahwa penemuan dilakukan oleh para arkeolog yang bekrja di Gunung Mamai, Ukraina.
Tanah Pemakaman Kuno Scythian
Mamai Hora adalah situs pemakaman yang luas dengan banyak gundukan makam.
Situs itu, yang berada di utara Laut Hitam yang merupakan situs pemakaman kuno terbesar di seluruh Eropa.
Pemakaman digunakan selama beberapa milenium, dari Zaman Batu ke era Klasik.
“Lebih dari 700 situs pemakaman yang ditemukan selama penggalian di Mamai Hora, 400 diantaranya adalah Scythian.
Pedang Ditemukan di Makam Prajurit Scythian
Bersama dengan penggalian itu adalah penemuan pedang pendek berlapis emas yang luar biasa.
Awalnya tim menggali lebih jauh dan mereka menemukan dua kuburan, satu besar dan satu kecil.
Mereka kemudian memutuskan untuk memeriksa yang lebih kecil terlebih dahulu.
Saat menggali lubang, mereka menemukan sebuah amphora besar dengan design langka.
Kemudian mereka menemukan kerangka seorang pemuda berusia 18-20 tahun.
Tak hanya itu, sejumlah benda lain juga ditemukan, yakni termasuk kapak, panah, dan tali kekang kuda.
Lalu yang paling istimewa adalah ditemukannya akinak, yakni pedang pendek Scythian.
Saat ditemukan, pedang itu agak terkorosi dengan pegangan bergaris.
Meski begitu, kondisi pedang masih sangat baik dan masih dilapisi emas dengan baik.
Pedang itu juga disertai sarungnya yang asli yang berfungsi untuk melindungi ujung pedang.
Pedang iniluar biasa dan menandakan bahwa pemuda di kuburan adalah seorang prajurit.
Pedang Scythian Membawa Wawasan Baru
Para arkeolog mengatakan bahwa sangat mungkin prajurit muda ini mengantarkan seorang pemimpin terkemuka ke alam baka.
Ini adalah fungsi sakral pedang emas yang dipercaya berfungsi hingga ke alam baka.
Kuburan ini berasal dari abad ke-6 SM dan sekitar dua abad lebih tua dari kuburan Skit yang ditemukan di Gunung Mamai, yang sebagian besar berasal dari abad ke-4 dan ke-3 SM.