Advertorial

Siapkah Anda Bila Karena Suatu Hal Mengharuskan Jadi Ayah yang Diam di Rumah dan Mengurus Anak?

K. Tatik Wardayati
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Dari sekian banyak pria yang bekerja di luar rumah mencari nafkah, tak sedikit dari mereka yang sesungguhnya ingin menjadi ayah yang berdiam di rumah.
Dari sekian banyak pria yang bekerja di luar rumah mencari nafkah, tak sedikit dari mereka yang sesungguhnya ingin menjadi ayah yang berdiam di rumah.

Intisari-Online.com – Seperti sudah menjadi kesepakatan umum saja bila seorang suami harus bekerja di luar dan seorang istri itu berdiam di rumah menjadi ibu rumah tangga dengan segala pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak.

Faktanya bahkan istri pun bekerja di luar rumah juga dengan alasan keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan dan akhirnya memberikan pengasuhan anak-anak kepada asisten rumah tangga atau nenek mereka.

Dari sekian banyak pria yang bekerja di luar rumah mencari nafkah, nyatanya tak sedikit dari mereka yang sesungguhnya ingin menjadi ayah yang berdiam di rumah, mengurus rumah tangga, termasuk menjaga anak-anak.

Apakah Anda salah satunya? Terkait pilihan besar seperti ini, biasanya muncul pertanyaan, apakah seorang pria mampu menjalaninya, jika pun diberi kesempatan untuk "full timer" mengasuh anak-anak?

Baca Juga: Perlukah Ibu dan Bapak Rumah Tangga Mengerti Khasiat Obat-obatan?

Jadi, tentu saja pilihan semacam ini mensyaratkan sederet persiapan dan pertimbangan yang harus diperhatikan.

Sebab bagaimana pun, di dalamnya ada sisi kebahagiaan ayah dan anak-anak, yang juga dipertaruhkan.

Satu contoh, ketika seorang lelaki memilih stay di rumah, dia tak lantas bisa bangun tidur seenaknya.

Sebab, anak-anak pasti memiliki jadwal tersendiri yang harus diperhatikan.

Baca Juga: Perkenalkan, Profesi Saya Bapak Rumah Tangga!

Lantas, bagaimana cara mengidentifikasi diri dan menetapkan hati untuk siap menjalani peran sebagai ayah yang tinggal di rumah?

Tentang hal tersebut, David Worford, penulis di Verywellfamily.com, menguraikan beberapa hal penting yang patut dipertimbangkan, sebelum menentukan pilihan tersebut.

Siapkah soal transisi pekerjaan?

Sadarilah, pilihan ini adalah satu langkah karier terbesar yang harus dilakukan ayah.

Baca Juga: 3 Manfaat Menjadi Bapak Rumah Tangga

Seorang ayah akan beralih dari perlombaan mencapai performa terbaik di kantor, untuk beralih ke masalah domestik, dengan segala kekacauannya.

Interaksi dalam kehidupan pekerjaan mungkin terbatas waktu. Tapi, dalam urusan rumah tangga, si ayah harus siap siaga 24 jam.

Alih-alih berurusan dengan komputer selama delapan jam atau lebih dalam sehari, ayah yang berada di rumah harus mengubah fungsinya.

Dia akan menjadi kawan bermain bagi anak, berurusan dengan menu makan malam, dan pekerjaan rumah tangga lainnya.

Baca Juga: Miliki Kekayaan Melimpah dari Apple, Steve Jobs Tinggal di Rumah Biasa: Aku Tidak Bekerja untuk Uang

Pada bagian ini, jelas bonus yang didapat sang ayah adalah kebersamaannya dengan anak.

Mendampingi mereka dalam kegiatan field trip di sekolah akan lebih sering terjadi.

Sementara, ketenangan kerja di dalam cubicle di kantor akan segera punah.

Selanjutnya, hari-hari dalam "pekerjaan" baru itu sepenuhnya ada di tanganmu. Bagaimana Anda memilih waktu beristirahat, hingga kapan harus memandikan anak, semuanya ditentukan sendiri.

Baca Juga: Faktanya, Perabotan Rumah Tanggal Bisa Jadi Penyebab Leukemia Seperti yang Dialami Ani Yudhoyono, Sepatu Salah Satunya

Pada bagian ini, tak ada rekan kerja atau pun rekan satu tim yang bisa membantu menuntaskan semua tugas tersebut. Semuanya terserah Anda .

Lalu, sekali pun pilihan itu bisa menjadi amat memuaskan, tapi kalau bekerja di kantor dan menjadi produktif merupakan hal yang berharga, maka pilihan menjadi ayah yang berdiam di rumah mungkin harus dipertimbangkan ulang.

Pikirkan, apa yang membuat Anda menjadi puas dalam hidup. Ingatlah, anak-anak tidak akan mendapatkan banyak hal dari orangtua yang tidak bahagia.

Keluarga mendukung?

Baca Juga: Sang Ayah Foya-foya Pakai Uang Pengobatannya, Bocah 2 Tahun Ini Meninggal Dunia, Ternyata Ayahnya Sudah Rencanakan 'Buang' Keluarganya

Ketika Anda memilih untuk menjadi ayah yang berdiam di rumah, Anda harus menyadari bahwa pilihan itu akan mempengaruhi semua anggota keluarga.

Meskipun kelihatannya istri dan anak-anak bergembira dengan pilihan itu, tapi bisa jadi mereka pun memiliki kekhawatiran yang belum Anda pertimbangkan.

Jadi, amat penting untuk membahas pilihan ini secara mendalam dengan istri. Jika anak-anak sudah cukup umur, mungkin mereka pun bakal bisa memberikan sumbangan saran.

Sebab, hal penting yang harus selalu diingat adalah pilihan ini tak bisa berjalan jika ternyata tak ada dukungan bulat dari anggota keluarga.

Baca Juga: Tunggu Akhir Zaman, 1 Keluarga Ditemukan Tinggal di Ruang Bawah Tanah Selama Bartahun-tahun, Sang Ayah Terpaksa Ditangkap Aparat Kepolisian

Perhatikan, bagaimana perasaan pasangan tentang pilihan Anda untuk menjaga rumah dan mengasuh anak.

Apakah Anda dan pasangan baik-baik saja, jika hanya istri yang bekerja mencari nafkah?

Lalu, bagaimana menjalani peran sebagai pengasuh anak, yang mungkin dilakukan dengan cara yang berbeda dengan istri?

Belum lagi soal pekerjaan di rumah. Sebelum menetapkan pilihan, carilah jawaban pasti untuk semua pertanyaan itu.

Baca Juga: Kedua Orang Tuanya Tewas Digigit Ular, Remaja di Cianjur Ini Terpaksa Jadi Tulang Punggung Keluarga, Impiannya Sungguh Sangat Mulia

Pastikan, tak hanya Anda , tapi keluarga pun nyaman dengan pilihan untuk menjadi seorang ayah yang berdiam di rumah.

Bagaimana dengan keuangan?

Mungkin ada banyak keuntungan finansial untuk tidak bekerja. Biaya-biaya yang berkurang, seperti tak ada kebutuhan pembantu, penitipan anak, biaya bahan bakar atau ongkos ke kantor, pakaian, atau biaya makan siang di luar rumah.

Tetapi, harus diingat. Kebanyakan orang bekerja karena suatu alasan yang sama, mereka membutuhkan uang.

Baca Juga: Kisah Cincin Tunangan Putri Diana yang Memicu Kemarahan dan Amukan di Dalam Keluarga Kerajaan, Ada Apa Gerangan?

Pada bagian ini, keluarga harus lebih dulu mengevaluasi situasi keuangan, untuk menentukan apakah kehilangan penghasilan itu dapat diterima.

Apakah gaji yang tersisa dari istri akan cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran rumah tangga?

Lalu, sekalipun jawabannya iya, penting pula untuk menyesuaikan hidup dengan satu sumber penghasilan.

Sebab, bisa jadi kondisi tersebut merupakan hal yang pertama kali terjadi dalam rumah tanggamu.

Baca Juga: Penghasilannya Rp241 Triliun Per-Tahun, Inilah 'Raja Narkoba' dari Asia yang Menjadi Buruan FBI

Uang adalah salah satu tekanan utama di dalam keluarga. Jadi, pastikan Anda mampu memastikan masalah keuangan sudah tuntas, saat keputusan itu diambil.

Siapkah secara mental?

Sangat penting untuk berada dalam kerangka berpikir yang benar, dan memiliki ide bagus tentang apa yang akan Anda lakukan setiap hari.

Dengan pemahaman itu, Anda akan melihat bahwa masih diperlukan banyak penyesuaian dalam pilihan besar ini.

Baca Juga: Tetap Harmonis dengan Mantan-mantan Istrinya, Wishnutama Beri 5 Manfaat Ini untuk Anak-anaknya, Salah Satunya Jaga Kesehatan Mental dan Emosi Anak

Jangan lupa, ayah yang berdiam di rumah kemungkinan akan merasa kelelahan, dan sedikit terasing.

Anda juga mungkin akan berurusan dengan stereotip, yang banyak di antaranya negatif.

Nah, memetakan tantangan potensial yang bakal terjadi, dan siap untuk menghadapinya, adalah kunci untuk menjadi puas dalam peran baru ini.

Ingatlah, tinggal di rumah berarti mengatur segala sesuatu di dalam rumah, mulai dari berbelanja, membersihkan rumah, hingga mengantar dan menjemput anak-anak sekolah.

Baca Juga: Bangga! Ilmuwan Asal Indonesia, Oki Gunawan, Berhasil Pecahkan Rahasia dalam Konsep Fundamental Fisika 'Hall Effect' yang Terkubur Selama 140 Tahun

Itu artinya, akan ada sederet tugas yang membutuhkan perencanaan, bahkan terkadang datang dalam satu kesempatan yang sama. Ini bisa sangat melelahkan.

Persiapan terbaik adalah pola pikir yang baik. Jadi, seorang ayah harus menentukan apakah dia mampu menghadapi tantangan, yang bisa tentu lebih mudah dikatakan daripada dilakukan.

Tetapi, begitu Anda lolos dari fase transisi ini, maka hasilnya pun bisa amat tidak terbatas. Siapkah Anda ? (Glori K. Wadrianto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Ayah yang Diam di Rumah dan Mengurus Anak, Siapkah Kamu?"

Baca Juga: Seorang Pembantu Rumah Tangga Diikat Majikannya di Pohon Gara-gara Letakkan Furnitur di Luar Rumah

Artikel Terkait