Advertorial
Intisari-Online.com – Waktu tinggal di Semarang, di dekat rumah tinggal kami masih ada jurang dengan tanam-tanaman liar.
Sering binatang-binatang seperti kadal, kaki-seribu, lintah, bahkan ular masuk ke halaman rumah. Pernah pembantu kami digigit binatang, mungkin sekali kalajengking.
Kami kebetulan sedang keluar dan baru kembali kira-kira jam 10.00 malam. Saya lihat tangannya antara ibu-jari dan telapak membengkak.
Untungnya anak-anak telah kami beritahu, bahwa bekas gigitan serangga, termasuk nyamuk, ulat dan Iain-lain agar lekas-lekas diolesi dengan salep wangi.
Baca juga: Ketika Tukang Copet Membalas Dendam pada Dokter yang Mengoperasi Anaknya Tanpa Obat Bius
Yang dimaksud dengan salep wangi menurut istilah kami sendiri, adalah "Phenergan cream". Untuk mengurangi bengkaknya terpaksa kami kompres dengan ammonia.
Berbicara tentang ammonia, kegunaaan adalah untuk menyadarkan orang pingsan (semaput), karena cairan tersebut, berbau merangsang. Sekarang dipakai dalam kotak perlengkapan obat-obatan Pramuka, dalam bentuk ampul.
Selain ammonia, di dalam setiap kotak PPPK selalu terdapat, obat merah atau mercurochrom (=neochrome), yaitu cairan berwarna merah untuk mengobati luka/lecet/goresan/irisan yang baru saja terjadi.
Bila anak jatuh terpeleset dan berdarah lututnya misalnya, maka sebaiknya anda langsung mengambil kapas pembalut, mencelupkannya kedalam larutan alcohol-70%, lalu luka tersebut dibersihkan dari tanah-tanah yang melekat, baru diolesi obat merah dan biarkanlah mengering sendiri dan jangan ditutupi maupun diperban.
Baca juga: Ketika Pemburu Duyung dari Desa Air Glubi Bertobat: Begini Ceritanya tentang Mamalia Cerdas Itu
Bila lukanya lebar dan terjadi di bagian sendi/siku/lutut (misalnya kecelakaan motor, terjatuh dari lapangan tenis) sebaiknya sesudah diberi pertolongan di atas diberi pula sofratulle, yaitu gaas steril yang mengandung obat antibiotika dalam minyak, lalu boleh diplester atau diperban.
Biasanya di kotak PPPK ada juga 1-2 bungkus S.A steril, yaitu bubuk steril sulfanilamide, yang berguna untuk mengobati luka-luka, biasanya luka yang agak dalam (terkena pecahan botol, kaca). Luka tersebut terpaksa harus dibalut/diperban.
Selain itu ada pula 1 botol kecil berisi minyak kayu putih. Kegunaan minyak kayu putih ini adalah untuk digosokkan perut yang kembung atau bagian kulit yang gatal-gatal.
Ada juga ibu-ibu rumah tangga yang menggunakannya untuk kerikan (kerokan) bila masuk angin.
Obat-obat berikut ini jarang terdapat di suatu kotak PPPK. Akan tetapi sering diperlukan untuk menghadapi penyakit rutin sehari-hari.
Baca juga: Ingat! Jangan Sembarang Minum Antibiotik, Ini Cara Tepat Obati Flu
Penyakit yang paling rutin ialah kepala pusing. Banyak ibu mempunyai persediaan plester koyok Jepang seperti Salonpas, Tokuhon dan Iain-lain. Adapula yang mempunyai persediaan obat Novalgin atau Veramon.
Obat-obatan ini seharusnya tergolong obat berbahaya yang harus dibeli dengan resep dokter, tapi nyatanya hampir di semua kios obat ada.
Menurut hemat kami, asal tahu cara pemakaiannya, kami kira obat itu tidak akan berbahaya.
Tetangga kami, untuk pembantunya yang terkena sakit flu saja, dia tidak berani memberi obat apapun. Dia meminta kepada kami untuk memberikannya.
Memang ada obat yang bisa membahayakan si pasien, meski hanya obat flu yang dapat dengan bebas dibeli dimana-mana.
Baca juga: Daun Katuk, Obat Antiseriawan Andalan Mertua yang Juga untuk Penambah ASI
Tetapi itu sangat individuil, misalnya ada yang tidak tahan dengan acetosal, ada juga yang tidak tahan dengan coffein yang banyak sekali terdapat pada tablet tablet flu.
Kami anjurkan ibu-ibu--juga bapak-bapak--rumah tangga berkonsultasi dengan dokter keluarga anda, obat mana yang sebaiknya dimiliki sebagai persediaan untuk penyakit tersebut.
Akhir-akhir ini sering diberitakan bahwa setiap rumah tangga haras mempunyai obat yang dinamakan Oralit atau Oratrolit yaitu garam diarrhea atau garam perut.
Bubuk garam-garam tadi harus dilarutkan dulu dalam sejumlah air tertentu, baru diminumkan kepada penderita yang murus-murus.
Khasiatnya adalah untuk mengkompensir hilangnya kesetimbangan garam-garam di dalam tubuh kita yang ikut keluar dengan seringnya buang air besar.
Setelah diminumi obat tersebut, barulah kita membawa si penderita ke dokter, bila perlu ke rumah sakit.
Baca juga: Obat Alami untuk Nyeri Gigi, dari Minyak Bunga Cengkih hingga Daun Jambu Biji di Depan Rumah
Murus-murus atau mencret itu banyak sekali sebabnya, bisa karena masuk angin, diantaranya karena baju/pakaian basah terus terkena angin. Bisa juga karena salah makan/keracunan makanan, banyak makan pedas-pedas atau yang masam atau karena obat.
Dan yang paling ditakuti adalah yang disebabkan karena adanya bibit penyakit seperti penyakit disentri, penyakit kholera (El-tor) yang ikut termakan.
Penyakit rutin lainnya yang sering terjadi di setiap rumah tangga adalah penyakit sumang atau demam terutama anak-anak.
Bila seseorang menjadi demam, suhu badan menaik, itu adalah suatu pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres di dalam tubuhnya, kemungkinan besar adanya suatu infeksi, yaitu adanya kuman-kuman atau zat asing yang masuk dalam tubuh kita.
Karena itu lekas-lekaslah periksakan ke dokter. Bila terjadi di waktu larut malam, berilah anak-anak obat penurunan panas yang bisa dibeli bebas. Keesokan harinya bawalah ke dokter.
Penyakit rutin lainnya ialah pilek. Biasanya bila pilek didiamkan saja, batuk akan menyusul.
Karena itu begitu hidung si anak mulai mengeluarkan cairan, lekaslah diobati. Ambillah obat gosok semacam Vaporub, gosokkan di dada, berilah si anak pakaian yang tertutup (baju/celana panjang) dan sekaplah di kamar.
Biasanya bila bukan karenak infeksi kuman flu, maka pilek itu terjadi karena daya tahan si anak itu berkurang. Ia tidak tahan menghadapi perubahan hawa yang mendadak seperti dari panas ke hujan atau ke hawa dingin, apalagi bila disertai angin.
Dengan keterangan di atas, orang tua yang bijaksana sudah dapat mengambil langkah pencegahan selanjutnya, agar anaknya bebas dari pilek.
Jadi ada gunanya ibu-ibu rumah tangga mengenal khasiat obat meskipun hanya terbatas pada kejadian sehari-hari.
(Ditulis oleh Drs. Hartono Hdw, seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 1978).
Baca juga: Catat! Ini 3 Obat Rumahan Terbaik untuk Meredakan Rasa Linu di Panggul