Advertorial
Intisari-Online.com -Seorang bocah yang baru berusia 2 tahun meninggal dunia.
Melansir Daily Mail, Rabu (23/10/2019), anak tersebut menderita kelainan genetik neuromuskuler.
Joao Miguel Alvesdilaporkan meninggal dunia minggu lalu pada 17 Oktober di Brasil setelah bertempur melawan Atrofi Otot Tulang Belakang (AME).
Menyedihkannya, sepertinya sang ayah tidak memikirkan mengenai biaya pengobatannya saat ia dirawat.
Ayahnya, Mateus Henrique Leroy Alves (37) sebelumnya ditangkap 22 Juli, seminggu setelah istrinya melaporkannya ke polisi.
Dia ditemukan di sebuah hotel mewah tempat dia tinggal selama hampir dua bulan setelah menghabiskan 150.000 dolar atau sekitar Rp 2 milyar.
Ia menggunakan uang yang seharusnya digunakan untuk pengobatan Joao itu untuk berfoya-foya.
Dia membeli pakaian, jam tangan, obat-obatan terlarang, membayar pekerja seks dan minuman keras, demikian laporan media setempat.
Dokter mendiagnosis João Miguel dengan AME saat masih berusia tujuh bulan.
Mateus dan istrinya, Karine Rodrigues, turun ke media sosial pada tahun 2018.
Mereka menggalang dana secara online untuk mengumpulkan uangbagi perawatan putra mereka yang sakit.
Setiap dosis obat Spinraza biayanya 90.500 dolar dan berfungsi untuk mencegah penyakitnya semakin parah.
Butuh waktu hampir setahun bagi keluarga itu untuk mengumpulkandana, beberapa di antaranya dikumpulkan berkat maraton yang diadakan di Conselheiro Lafaiete, kota kelahiran keluarga di negara bagian tenggara Minas Gerais.
Pada bulan Mei, Mateusdilaporkan sudah merencanakanuntukmembuang istrinya yangtelah13 tahun bersamanya, balita yang sakit dan putra pasangan itu yang berusia 10 tahun, menurut outlet Brasil Pleno.
Dia mengatakan kepada Rodrigues bahwa dia akan pergi ke Belo Horizante untuk menjalani pelatihan untuk pekerjaan penjaga keamanan dan hanya kembali dua kali untuk berkunjung.
Uang yang dikumpulkan keluarga disimpan ke dalam empat rekening, dua di antaranya dikelola oleh Rodrigues dan dua di bawah nama Mateus.
Namun Rodrigues menjadi curiga setelah dia melihat banyak penarikan besar dan transfer bank.
Rodrigues lalupergi ke polisi pada 8 Juli untuk mengajukan laporan dan Mateus ditangkap di sebuah hotel di tepi pantai di Salvador.
Pada saat penangkapannya, Mateus mengatakan kepada polisi bahwa ia adalah korban dari skema pemerasan.
Karena kekurangan dana, João Miguel harus menunggu sampai Agutus untuk menerima dosis pertama Spinraza setelah pemerintah setuju untuk menutup biaya tiga perawatan pertama anak itu.
Namun João Miguel meninggal dunia di rumahnya minggu lalu.