Advertorial

Satu Bocah Satu Ayam, Wali Kota Bandung Rencanakan Program Bagi-bagi Ayam Demi Cegah Anak-anak Kecanduan Gadget

Nieko Octavi Septiana

Editor

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku prihatin dengan fenomena anak kecanduan gawai yang belakangan marak diberitakan.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku prihatin dengan fenomena anak kecanduan gawai yang belakangan marak diberitakan.

Intisari-Online.com -Zaman serba digital seperti sekarang, anak-anak kecil sudah akrab dengan gadget.

Sayangnya, karena masih kecil, anak-anak belum bisa mengendalikan keinginannya untuk bermain gawai macam ponsel dan tablet.

Akibatnya, bisa saja anak-anak itu menjadi kecanduan gadget.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku prihatin dengan fenomena anak kecanduan gawai yang belakangan marak diberitakan.

Baca Juga: Terkubur 1600 Tahun yang Lalu, Harta Karun Kuno dari Kota Makmur yang Ditinggalkan Penduduknya Ini Ditemukan, Termasuk Kuburan Penuh Emas

Demi menanggulangi hal tersebut, Oded mengaku telah membuat program khusus untuk anak-anak di Kota Bandung.

Program tersebut adalah membagikan anak ayam kampung ke seluruh anak level sekolah dasar yang ada di Kota Bandung.

"Saya punya program, anak-anak mau saya kasih (kegiatan) memelihara anak ayam, biar mereka ada kegiatan tidak hanya main gadget saja. Kita akan kasih anak ayam kampung, kita bagikan kepada mereka secara gratis," kata Oded saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Senin (21/10/2019).

Lebih lanjut Oded menambahkan, sebelum diberi anak ayam, anak-anak SD akan diajari cara memelihara anak ayam yang mudah dan murah.

Baca Juga: Misteri Kematian Mayat-mayat Sapi, Darahnya Terkuras Habis dan Lidahnya Terpotong, Pemilik: 'Semacam Aliran Sesat'

"Sebelumnya kita akan adakan pelatihan kepada mereka, bagaimana cara memelihara ayam. Kasih pakannya gimana, nanti kita akan bina seperti itu. Kalau cuma satu ekor kan, bisa menggunakan dus untuk kandang. Saya berharap dengan adanya kegiatan ekstra untuk anak anak di rumah bisa mengurangi kecanduan gadget," tuturnya.

Selain untuk mengurangi kecanduan gawai, Oded mengatakan program yang rencananya dimulai sebelum masuk tahun 2020 tersebut bertujuan melatih wirausaha sedari dini untuk anak-anak usia SD.

"Sekalian juga itu ada dimensi enterpreneur, cara beternak bagaimana, terus juga dimensi anak-anak akan tumbuh dalam dirinya bagaimana menyayangi binatang, ditambah lagi mereka bisa mengerti biologi. Saya lagi cari DOC-nya dulu sekarang," katanya.

Rencana jangka panjangnya, lanjut Oded, ayam kampung yang sudah dewasa dibeli oleh Pemerintah Kota Bandung.

Baca Juga: Wanita 41 Tahun Ini Nyaris Kehilangan Kakinya Setelah Alami Infeksi Membusuk Saat Berada di Tepi Kolam Renang Karena Hal Ini

"Nanti bisa ditukar lagi jadi 3 anak ayam. Artinya, di Kota Bandung yang lahannya sudah susah, kita punya peternakan ayam yang dikelola oleh anak-anak SD," tandasnya.

Meski niatnya adalah untuk mencegah kecanduan gadget, rencana Wali Kota Bandung ini mendapat kritikan.

Rencananya untuk menggulirkan program bagi-bagi anak ayam untuk anak anak level Sekolah Dasar (SD) dinilai oleh sejumlah pihak sebagai langkah yang tidak efektif untuk mengatasi fenomena anak kecanduan gawai.

Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Yowel Yosaphat mengatakan, daripada membagi-bagikan anak ayam, Pemerintah Kota Bandung lebih baik berupaya untuk menambah jumlah ruang terbuka hijau (RTH) di RT dan RW.

Baca Juga: Didaulat Jadi Menhan, Ini Satu Jejak Tempur Prabowo Subianto yang Fenomenal, Buru 'Pentolan' Utama Fretilin di Timor Timur

"Ini enggak akan efektif, kalau mau bikin ruang terbuka hijau lebih banyak, bikin lapangan bola, lapangan bermain, pasti nanti anak anak bisa main sama anak-anak lain. Intinya anak harus sosialisasi dan bermain di luar. Jangan sampai anak pulang sekolah main gadget di kamar," kata Yowel saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/10/2019).

Selain itu, Yowel mempertanyakan anak ayam yang akan dibagikan kepada siswa SD tersebut nantinya akan dibesarkan sebagai hewan peliharaan atau sebagai komoditi. Sebab, dalam pernyataannya, Oded mengatakan bahwa Pemkot Bandung akan membeli kembali ayam-ayam tersebut setelah cukup usia untuk dijual.

"Jadi pertanyaannya, anak ayam ini mau jadi hewan ternak atau jadi peliharaan. Kita akan jadikan ini bahan pembahasan di komisi D, apakah jadi solusi tepat atau tidak," tuturnya.

Jika memang niatnya untuk mengalihkan kecanduan gawai, Yowel mengatakan hal yang lebih penting adalah membuat sebuah gerakan yang bisa memberikan pembelajaran kepada orangtua agar anak tidak terlalu mudah diberikan gawai serta membuat anak lebih memanfaatkan gadget untuk memudahkan kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Ini Dia Manfaat Gula Merah dan Asam Jawa untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Nyeri Haid

"Solusi yang tepat adalah mengarahkan orangtua. Yang dieperbaiki adalah masalah parenting. Bagaimana orangtua bisa menjaga anak-anaknya agar tidak bertemu dengan gadget sebelum waktunya dan bisa ngobrol dengan anaknya," ucapnya.

Rencana bagi-bagi anak ayam untuk siswa SD yang disuarakan Oded juga mendapat kritik keras dari komunitas Gerakan Anti Kekerasan Hewan Domestik Indonesia (GAKHDI).

Salah satu anggota GAKHDI, Vivi Silvia mengatakan, pihaknya justru khawatir anak-anak ayam yang dibagikan malah ditelantarkan atau bahkan mendapat penyiksaan akibat belum matangnya anak-anak dalam memelihara hewan, khususnya ayam.

"Apakah anak kecil sudah sanggup mengurus anak ayam dengan benar dan mereka bisa dipastikan tidak menganggapnya seperti boneka. Apakah orangtua juga akan care pada ayam tersebut. Kalau memelihara sebagai 'pet' harus komitmen seumur hidup. Dirawat ketika sakit, makannya rutin dan lain lain," ucapnya.

Baca Juga: BERITA POPULER: 'Urusan' IDI dengan Dokter Terawan Belum Selesai hingga Susi Pudjiastuti Ungkapkan Soal Posisinya Digantikan Edhy Prabowo

Vivi menambahkan, meski sebelumnya sudah diberikan pengetahuan awal kepada anak-anak, Vivi mengatakan orangtua juga perlu diberikan pengetahuan memeliharan anak ayam.

"Pelatihan jangan hanya anak, tapi orangtua juga. Orangtua mau enggak ngurusin ayam itu kalau anaknya malas. Jangan sampai ujung-ujungnya karena malas ngurus malah dibuang," bebernya.

Jika memang ayam yang dipelihara anak-anak nantinya akan dibeli kembali oleh Pemkot Bandung, Vivi mengatakan hal tersebut seharusnya diberikan kepada golongan yang tepat.

"Ide itu bagus, jika diberikan pada yang mampu memelihara ayam. Kenyataannya kita memang kekurangan petani dan peternak ayam. Tapi kan tidak semua orang telaten dan rajin memelihara ayam," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulCegah Anak Kecanduan Gawai, Wali Kota Bandung Siapkan Program Bagi-bagi Ayam,Dikritik, Wacana Oded Cegah Candu Gawai pada Anak dengan Pelihara Ayam

Artikel Terkait