Intisari-Online.com - Perang Sipil Amerika (1861-1865) diyakini sebagai perang paling berdarah sepanjang sejarah AS.
Sebanyak 11 negara di Selatan mengumumkan pemisahan dari Amerika Serikat dan membentuk Konfederasi.
Selama perang itu, tentara Konfederasi membawa tahanan perang di sekitar kamp sementara, namun menjelang akhir perang, mereka menyadari butuh tempat yang lebih aman.
Dari sejarah Perang Sipil Amerika, ada Penjara Andersonville, yang sebenarnya tidak pernah dimaksudkan untuk menahan banyak tahanan, namun malah menjadi salah satu penjara paling brutal.
Kehidupan di Penjara Andersonville
Camp Sumter, yang kemudian dikenal sebagai penjara Andersonville, adalah solusi itu. Dibangun dengan panjang sekitar 493 meter dan lebar 237 meter, kamp itu diharapkan dapat menampung sekitar 10.000 orang.
Namun, dalam setahun, kamp itu menampung empat kali lipat dari jumlah perkiraan, dan kondisinya menurun dengan cepat.
Tidak hanya kamp yang memperjuangkan sumber daya seperti pakaian dan ruang, tetapi para tahanan berisiko meninggal karena penyakit dan kelaparan.
Source | : | Allthatsinteresting.com |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR