Advertorial
Intisari-Online.com – Kabar kurang baik datang dari Ashanty.
Penyanyi dan istri Anang Hermansyah ini didiagnosis menderita penyakit autoimun.
Hal tersebut Ashanty tuturkan dalam unggahannya di akun Instagram pribadinya, @ashanty_ash.
Ashanty mengatakan awalnya ia datang ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat untuk menemani Anang.
"Dokter Terawan (RSPAD).. dari dulu cuma denger namanya.. berkali2 mau kesini ngga jadi2, dan akhirnya hari ini niat mau nganter mas anang DSA( check up detail kepala, jantung dll)..," tulis Ashanty yang dikutip Kompas.com pada Selasa (8/10/2019).
Menurut Ashanty, Dokter Terawan juga menyuruhnya ikut memeriksakan diri. Berkat pemeriksaan itulah penyebab keluhan-keluhan kesehatannya selama ini terjawab.
"Tiba2 disuruh juga check up supaya sehat.. dan ternyata yg selama ini selalu aku keluhkan ketahuan, kalo ngga karna dokter Terawan.. ngga tau selama ini aku sakit apa!!" Ashanty bercerita.
Selama ini, tutur Ashanty, ia mengalami beberapa keluhan tentang kesehatan yang tidak diketahui penyebabnya.
"Ngga bisa tidur kenapa? Sakit kepala dari dulu krn apa? pelupa bgt belakangan, suka cemas, mudah stres belakangan, gampang kepikiran!!" tulis Ashanty lagi.
Hasil pemeriksaan menyatakan Ashanty menderita penyakit autoimun.
"Diagnosa awal kaget banget, aku kena ‘auto immune’???????? sesuatu yg ngga pernah saya bayangkan, denger nya aja serem.. googling aja tadi ngeri2 banget.." tulis Ashanty.
Karena kondisinya sudah diketahui lebih dulu, Ashanty langsung mendapat penanganan dokter.
Dalam tiga hari ke depan, Ashanty akan mendapatkan hasil lebih akurat terkait pemeriksaan yang ia jalani.
Sebelum Ashanty, sudah ada beberapa artis yang memberitahu bahwa mereka juga didiagnosis autoimun. Salah satunya Raditya Dika.
Saat antibodi menyerang
“Dok, mengapa saya mengalami autoimun, tapi orang lain tidak?” tanya Enny (30) suatu kali pada dokter yang menangani penyakit Systemic Lupus Erythematosus (SLE) yang sudah dialaminya sejak tahun 2010 lalu.
Namun pada dokter manapun ia bertanya, maka jawaban yang diterimanya selalu sama, tidak ada kepastian yang jelas mengenai penyebab jenis penyakit autoimun itu.
Dalam teori ilmu kesehatan dijelaskan bahwa autoimun adalah penyakit yang mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Sehingga sel tubuh itu menyerang dirinya sendiri dan gagal melindungi diri.
Akibatnya terjadi berbagai peradangan pada bagian-bagian tubuh yang terserang.
Tergantung penyakit itu menyerang bagian mana. Ada yang terserang di kulit, sendi, ginjal, dll.
“Walau di mana-mana disebutkan penyebabnyaunknown,tapi ada kemungkinan penyakit autoimun terjadi karena faktor lingkungan, hormonal, dan genetik,” jelas dr. Prasna Pramita, spPD. KAI, FINASIM, di Jakarta.
Jenis penyakitnya juga bukan hanya satu. Terhitung lebih dari 100 jenis penyakit yang berkaitan dengan autoimun.
Jenis yang paling umum misalnya lupus, rheumatoid arthritis, sjögren,sclerosis, dan psoriasis.
Karena itu setiap penderita umumnya mengalami pengalaman yang berbeda ketika pertama kali didiagnosis sebagai orang dengan autoimun (odamun).
Seperti yang dialami Enny, yang sudah menjadi odamun (orang dengan autoimun) selama tujuh tahun terakhir.
Baca Juga: Anak Kembarnya Meninggal Dalam Kandungan, Dokter Sebut Irish Bella Alami Kondisi Langka Ini
Dua tahun pertama ia mengalami sakit, belum diketahui bahwa dirinya mengalami lupus.
Gejala awalnya seperti sakit biasa, sering demam, sariawan, dan tubuhnya sangat mudah lelah.
Ia juga sempat mengalami kondisi salah makan obat karena diagnosis belum tegak.
Akibatnya, kondisi perempuan asal Pontianak ini memburuk. Kulitnya dari ujung kepala sampai ujung kaki memerah dan mengelupas, perih.
Rambutnya juga mengalami kerontokan yang hebat. Kenyataan itu yang harus dihadapi Enny sebelum ia dinyatakan terkena autoimun.
Betul, kata Prasna, kebanyakan yang terkena penyakit autoimun adalah perempuan.
Hal ini dikarenakan perempuan yang memiliki hormon estrogen.
Dan salah satu pencetus penyakit autoimun adalah hormon estrogen yang dapat memberikan rangsangan pada beberapa respons imun.
Faktor genetik juga mempengaruhi. Orang yang memiliki riwayat keturunan odamun diprediksi dokter berisiko terkena penyakit autoimun juga.
Walau memang bukan berarti dalam satu keluarga akan mengalami autoimun semua.
Sekalipun ibunya atau ayahnya kena, anak-anaknya belum tentu mengalami hal yang sama.
Perlu diketahui, untuk penanganan autoimun, seseorang harus mengonsumsi obat seumur hidupnya.
Baca Juga: Pernah Jadi Produk Terlaris, Kini Obat Lambung Ranitidin Ditarik dari Peredaran, Ini Alasannya