Advertorial
Intisari-Online.com - Pola makan yang sehat dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.
Sementara itu, saat ini, kanker paru-paru adalah salah satu penyebab utama kematian pada pria dan wanita, entah mereka perokok aktif atau pasif.
Perlu diketahui bahwa kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkontrol di satu atau kedua paru-paru.
Pertumbuhan ini dapat menyebar ke luar paru-paru ke jaringan terdekat dan bagian tubuh lainnya.
Beberapa gejala awalnya adalah batuk terus-menerus, sesak napas, merasa lemah atau lelah, nyeri dada, suara serak, dan bronkitis atau pneumonia yang terus berulang.
Untungnya, makanan tertentu seperti bawang putih dapat membantu kita bernafas lebih mudah dan menurunkan risiko kanker paru-paru serta jenis kanker lainnya.
Pencegahan Bawang Putih dan Kanker
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan secara online dalam jurnal Cancer Prevention Research, para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Jiangsu menemukan bahwa orang-orang yang makan bawang putih mentah dua kali atau lebih dalam seminggu secara signifikan 44% lebih kecil kemungkinannya terkena kanker paru-paru.
Hal itu berlaku meski mereka merokok atau terkena uap minyak goreng suhu tinggi, yang dianggap sebagai pemicu lain kanker paru-paru.
Karena temuan ini, para ahli menyimpulkan bahwa bawang putih berpotensi dapat berfungsi sebagai agen pencegahan terhadap kanker paru-paru.
Menurut penelitian sebelumnya, allicin kimia yang ada dalam bawang putih adalah zat yang bertanggung jawab untuk pengobatan ini.
Komponen kunci ini dapat membantu menurunkan peradangan dalam tubuh dan bertindak sebagai antioksidan yang mengurangi kerusakan dari apa yang disebut radikal bebas ke sel-sel tubuh.
Di sisi lain, beberapa ahli mengklaim bahwa bawang putih mengandung sejumlah besar senyawa yang dikenal sebagai diallyl sulfide, yang dianggap bertanggung jawab atas efek anti-kanker.
Baca Juga: Benarkah Wajah Bayi yang Mirip dengan Ayah Bikin Mereka Lebih Sehat? Ini Jawaban Para Ahli!
Lebih baik mengkonsumsinya mentah karena memasak atau mengasinkannya sangat mengurangi kadar dialil sulfida.
Para ahli merekomendasikan bahwa sekali kita mencincang bawang putih, kita harus membiarkannya terbuka di udara selama 10 menit sebelum menumis atau menambahkannya ke makanan kita.
Hal itu dilakukan untuk memungkinkan terjadinya reaksi kimia yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan anti-kanker bawang putih.
Selain itu, sebuah penelitian dari Rumah Sakit Presbyterian New York dan Pusat Medis Weill Cornell menyarankan bahwa senyawa yang ditemukan dalam bawang putih - selenium - mungkin memiliki khasiat anti kanker.