Intisari-Online.com – Jika Anda memiliki anak laki-laki, Anda harus memutuskan apakah akan disunat.
Kecuali Anda yakin memiliki seorang anak perempuan, itu ide yang baik untuk membuat keputusan tentang sunat sebelumnya, jadi Anda tidak harus berjuang dengan itu di tengah kelelahan dan kegembiraan setelah melahirkan.
Sunat telah dipraktikkan sebagai ritual keagamaan selama ribuan tahun. Di Amerika Serikat, sebagian besar anak laki-laki disunat karena alasan agama atau sosial, demikian pula di Indonesia.
Saat ini, ada diskusi mengenai apakah sunat disarankan dari sudut pandang medis. Ada manfaat medis potensial untuk sunat serta risiko.
Sebuah analisis baru-baru ini oleh American Academy of Pediatrics menyimpulkan bahwa manfaat medis dari sunat lebih besar daripada risikonya.
Penelitian telah menyimpulkan bahwa bayi yang disunat memiliki risiko infeksi saluran kemih yang sedikit lebih rendah, meskipun ini tidak umum terjadi pada anak laki-laki dan lebih jarang terjadi pada anak laki-laki yang disunat pada tahun pertama kehidupan.
Sunat setelah kelahiran juga memberikan perlindungan dari kanker penis, kondisi yang sangat jarang.
Beberapa penelitian juga menyarankan pengurangan kemungkinan pengembangan penyakit menular seksual dan infeksi HIV pada pria yang disunat, dan kemungkinan mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan wanita dari pria yang disunat.
Baca Juga: 'Salah' Sunat, Pria 70 Tahun Ini Dapat Kompensasi Lebih dari Rp300 Juta dari Pihak Rumah Sakit
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR