Advertorial
Intisari-Online.com -"Aku ndredeg," kata Mbah Siah saat wartawan Kompas.com mengajaknya bicara.
MbahSiah mengaku takut bicara dengan orang yang baru dikenal sehingga nada bicaranya bergetar.
Ia diajakbicara mengenai kesehariannya yang masih bekerja mencari sisa kacang dan padi di sawah milik warga yang panen meski telah berusia lanjut.
"Saya berangkat pagi kadang sampai sore, ya ngasak di sawah orang yang habis panen,” ujarnya sambil mengupas bawang merah, Senin (30/9/2019).
Mbah Siah mengaku tidak tahu pasti umurnya saat ini, namun dia mengaku lebih dari 80 tahun.
Di Desa Kleco, Magetan, Jawa Timur, Mbah Siah hidup menumpang tinggal di rumah kerabat jauhnya karena selama ini hidup sebatang kara.
“Saya tidak punya siapa-siapa, anak tidak punya, suami sudah meninggal. Saya numpang tinggal di rumah kerabat di sini,” katanya.
Sunarti, warga Desa Kleco yang menampung Mbah Siah hampir 10 tahun terakhir mengaku jika kebiasaan Mbah Siah tidak ingin merepotkan orang lain.
Baca Juga: Berat Badannya Bisa Turun Hingga 3 Kg dalam 3 Hari, Yuk Intip Apa yang Dilakukan Artis Cantik Ini
Meski telah lanjut usia, Mbah Siah tetap gesit membantu pekerjaan di rumahnya dan setiap hari pergi bekerja dengan mencari sisa panen padi atau kacang di sawah warga.
“Numpang di sini mungkin hampir 10 tahunan. Orangnya memang tidak mau merepotkan orang lain,” katanya.
Mbah Siah sendiri berasal dari Desa Suratmajan.
Namun lebih dari 10 tahun terakhir dari berpindah-pindah dari desa satu ke desa lainnya mencari tumpangan hidup dan bekerja sebelum menetap di Desa Kleco.
Meski lebih dari 10 tahun tinggal di Desa Kleco, Mbah Siah tak pernah memiliki KTP.
Dia mengaku surat keterangan pindah dari Desa Suratmajan miliknya hilang sebelum melapor ke perangkat desa.
“Hilang entah ke mana saat numpang di rumah orang lain,” ucapnya.
Pihak desa kesulitan membuatkan KTP
Karena tak memiliki dokumen pindah domisili, Mbah Siah hingga saat ini tak memiliki KTP.
Kepala Desa Kleco Wandojo Purwanto mengatakan, pihaknya kesulitan membuatkan KTP Mbah Siah karena tidak adanya dokumen surat pindah domisili.
Baca Juga: Foto Memilukan Ketika Balita Mungil Bantu Menguburkan Ayahnya yang Tewas Terbunuh
“Dia tidak punya KTP. Dia pindah datanya katanya hilang. Terus saya mau memproses bagaimana?” ujarnya.
Karena tak memiliki KTP, Mbah Siah tidak pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah.
Beruntung, Kades Desa Kleco mau menanggung kebutuhan makan Mbah Siah setiap hari dengan cara menyediakan anggaran yang diserahkan di warung terdekat tempat Mbah Siah menumpang hidup.
“Penting makannya ditanggung warung, kerja sama dengan Desa Kleco saya tanggung sendiri. Makanan dari kita,” imbuhnya.
Wandojo berharap ada kemudahan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Magetan untuk pembuatan KTP bagi Mbah Siah.
Wandojo mengaku masih bingung untuk mengajukan identitas KTP bagi Mbah Siah terkait keterangan domisili Mbah Siah yang telah pindah dari desa asalnya namun belum tercatat di Desa Kleco.(Sukoco)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulTak Punya KTP, Nenek yang Hidup Sebatang Kara Ini Tak Pernah Dapat Bantuan