Advertorial
Intisari-Online.com - Pada tahun 480 sebelum masehi (SM) Yunani yang kala itu menjadi kekuatan imperium dunia harus berhadapan dengan kekaisaran Persia Akhemeniyah (sekarang Iran).
Ketika kedua kekuatan besar itu saling tumbuk dalam pertempuran Marathon, Thermopylae dan Plataia, Yunani mengalami kekalahan.
Biang kerok dari kekalahan bangsa Sparta Yunani pimpinan Leonidas itu tak lain dan tak bukan karena pasukan Persian Immortals atau Pasukan Abadi Kekaisaran Persia.
Persian Immortals adalah suatu unit pasukan infanteri ringan khusus.
Pasukan itu dibentuk oleh Koresh yang Agung, Kaisar Persia Akhemeniyah.
Kaisar Koresh pula lah yang merumuskan perekrutan para anggota pasukan abadi ini.
Syarat masuk menjadi Persian Immortals cukup berat.
Para anggotanya harus berasal dari Persia, Medes dan Elam.
Baca Juga: Indonesia Merdeka Sinyal 2020, Pemerataan Akses Telekomunikasi dan Informasi Segera Terwujud
Pelatihannya pun juga sangat berat serta keras.
Jangan bayangkan para calon anggota Persian Immortals direkrut dari pemuda-pemuda cukup umur.
Namun justru anak-anak kecil usia 5-7 tahun yang direkrut sebagai calon anggota Persian Immortals.
Cukup ekstrem memang membayangkan anak-anak dibawah umur harus ditempa keras seperti pendidikan militer.
Pelatihannya seperti survival dalam hutan, mampu menjinakkan kuda liar, berenang, belajar bertarung menggunakan panah, tombak, pedang dan senjata lainnya.
Bahkan anak-anak itu juga diberi pelatihan dapat bertahan ketika harus menghadapi situasi terburuk sekalipun termasuk tahan segala perubahan cuaca.
Tujuan pelatihan itu ialah untuk membentuk mental, keahlian berperang dan karakter pejuang sejati kekaisaran Persia.
Maka ketika mereka sudah menginjak usia 15 tahun sudah bisa bergabung ke Persian Immortals dan dilabeli gelar Ksatria pelindung kekaisaran Persia Akhemeniyah.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Talaud, Sulawesi Utara: Ini Alasan Mengapa Indonesia Rawan Gempa
Persian Immortals juga sangat setia kepada kaisar dan rela menyabung nyawa demi kejayaan kaisar.
Jumlah pasukan elit ini pun cukup banyak, yakni mencapai 10 ribu personil.
Mereka juga akan bertugas membawa tenda dan melindungi sampai titik darah penghabisan ketika sang kaisar sendiri yang akan memimpin jalannya peperangan dengan musuh kerajaan.
Lantas apakah benar julukan 'tak bisa mati' disematkan kepada Persian Immortals.
Secara harfiah memang betul 'tak bisa mati' namun bukan berarti para personil Persian Immortals kebal terhadap senjata.
Melainkan dijuluki Immortals karena jika ada anggota pasukan Persian Immortals yang gugur dalam peperangan maka akan segera digantikan dengan prajurit yang baru.
Sehingga jumlah akan tetap sama yakni 10 ribu jiwa.
Dari situlah para filsuf Yunani macam Herodotos dan Xenophon menamai pasukan ini Persian Immortals.(Seto Aji/Grid)
Artikel ini pernah tayang di Grid.ID dengan judul Persian Immortals, Pasukan Abadi yang Diklaim 'Tak Bisa Mati'