Advertorial
Intisari-Online.com -Ketergantungan manusia pada plastik kini seolah menjadi bumerang dengan semakin menumpuknya sampah plastik di Bumi.
Lebih menyedihkan lagi, bukan hanya manusia (sebagai produsen dan pengguna sampah plastik) yang terkena imbas dari semakin banyaknya sampah.
Hewan yang tak berdosa pun kini harus merasakan dampaknya. Tentu Anda masih ingat foto seekor kura-kura yang tempurungnya terjepit oleh sampah plastik bukan?
Tak hanya di lautan, kita pun kerap menemui sampah plastik di hutan belantara.
Padahal, sama seperti di lautan, di sana banyak hewan-hewan tak berdosa yang bisa jadi kehidupannya terganggu oleh keberadaan sampah-sampah plastik tersebut.
Hewan tak sama dengan manusia, mereka tidak memiliki kemampuan untuk membedakan apa itu makanan dan apa itu sampah.
Bayangkan berapa banyak hewan yang tak sadar terpaksa menelan sampah yang mereka anggap itu adalah sesuatu yang dapat dimakan?
Belum lagi sampah dapat menjadi penyebab terperangkapnya hewan-hewan, seperti di bagian leher, kaki atau bagian tubuh lain yang dapat terjerat oleh sampah plastik.
Lantas siapa yang bertanggung jawab atas hal itu? Tentunya kita sebagai masyarakat yang harus ambil andil.
Maka dari itu, melalui kampanye#PenguinPeduliSampah, Penguin Indonesia mengadakan kegiatan memungut sampah diTaman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Sukabumi, Jawa Barat.
Kali ini, kegiatan yang berlangsung berbarengan dengan peringatan World Cleanup Day (20/9/2019) tersebut dilakukan melalui kerja sama dengangenerasi anak muda yang diwakili oleh Keppal Smandak yaitu Komunitas Pelesatari Alam dan Lingkungan dari SMAN 1 Cibadak.
Aksi pungut sampah ini juga turut menjadi wujuddukungan Penguin dalam memenuhi tanggung jawab kolektif oleh setiap negeri yang harus membantu melestarikan dan memulihkan lingkungan.
Tak hanya itu, selama kegiatan berlangsung terdapat aksi dari para relawan yang menggunakan masker sebagai penutup hidung dan mulut mereka untuk menunjukkan kepedulian kepada masyarakat yang berada di wilayah yang terkena tanggap darurat asap, seperti pulau Kalimantan dan Sumatera.
Andi Hermawan selaku Head of Marketing Communications & Customer Care Penguin mengatakan, “Cara yang inovatif dan kreatif seperti kegiatan ini memang harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Terutama untuk para generasi anak muda yang akan melanjutkan tanggung jawab ini. Tak hanya itu, kegiatan ini juga diharapkan memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk lebih peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita, seperti yang sedang berlangsung dengan Indonesia darurat asap,” ujarnya.