Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa itu telah digunakan sebagai persembahan, mengingat bahwa talayot megalith diyakini telah berfungsi sebagai situs upacara.
Di sisi lain, beberapa ahli berpendapat bahwa struktur talayot digunakan untuk tujuan defensif untuk melindungi tanah mereka.
Terlepas dari niat yang mengarah ke tempat peristirahatan pedang, para peneliti memperkirakan bahwa pedang tersebut merupakan milik keluarga bangsawan atau orang kaya.
Semua elemen yang terkait dengan penemuannya dapat memberikan petunjuk potensial dan wawasan ke dalam budaya Talaiotik saat itu.
Temuan itu mungkin dengan tegas menetapkan bahwa senjata sama validnya dengan persembahan sebagai barang tradisional, misalnya.
Pada akhirnya, pedang berusia 3.200 tahun itu memberi kesempatan kepada arkeolog, peneliti, dan sejarawan untuk melihat melalui kabut Zaman Perunggu yang samar-samar.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR