Advertorial

Mau Berat Badan Anda Turun Dengan Cepat? Hindari Saja 7 Hal Ini!

K. Tatik Wardayati
,
Mentari DP

Tim Redaksi

‘rumus’ untuk mempertahankan berat badan ideal sebenarnya tidak rumit, sederhana saja. Apa itu rumusnya?
‘rumus’ untuk mempertahankan berat badan ideal sebenarnya tidak rumit, sederhana saja. Apa itu rumusnya?

Intisari-Online.com – Mendapatkan bentuk tubuh yang ideal ternyata tidak mudah. Beragam jenis diet ditawarkan plus olahraga untuk mengimbanginya.

Padahal, ‘rumus’ untuk mempertahankan berat badan ideal sebenarnya tidak rumit, sederhana saja.

Kita hanya perlu menjaga pola makan sehat, memperbanyak aktivitas fisik, serta istirahat cukup.

Namun, praktiknya tak semudah teori. Kita mungkin sudah berupaya keras menjalankannya, tapi berat badan tak kunjung turun.

Baca Juga: Ternyata Bukan Serum dan Diet, Tapi Olahraga yang Bisa Bikin Awet Muda, Ini Buktinya!

Beberapa orang bahkan merasa berat badannya mudah naik. Penyebab berat badan naik ternyata bisa datang dari hal-hal tak terduga.

Mulai dari sesuatu yang kita makan hingga kebiasaan pola hidup.

1. Tidur dengan lampu menyala

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine menemukan, bahwa tidur dengan lampu atau televisi menyala bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan.

Hal ini memungkinkan karena tanpa suasana gelap, kita akan lebih sulit tidur nyenyak.

Tidur nyenyak penting untuk memori dan pembelajaran keseluruhan, memperlancar aliran darah ke otot, meningkatkan sistem imun, regenerasi sel, serta memperbaiki dan menumbuhkan jaringan dan tulang.

Tanpa tidur nyenyak, kita mungkin akan merasa lebih lelah dan cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi pada saat sarapan untuk menggantikan energi yang hilang.

Kondisi tersebut akan meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan.

2. Selai kacang

Selai kacang tinggi akan kalori dan rasanya yang enak membuat kita sulit berhenti mengkonsumsinya.

Namun, dua sendok makan selai kacang mengandung sekitar 220 kalori, lebih banyak dari cemilan biasanya.

Baca Juga: Diet Keripik, Sosis, dan Roti Putih Selama 10 Tahun, Remaja Laki-laki Ini Mendadak Jadi Buta dan Tuli

3. Jus buah dan smoothies

Jus buah dan smoothie bisa menyumbang banyak kalori lebih daripada yang kita duga.

Sebab, kandungan gula (fruktosa) yang ada di dalamnya memicu lonjakan gula darah dan menurun sangat cepat.

Kondisi tersebut menyebabkan tingkat insulin yang fluktuatif dan membuat kita merasa membutuhkan lebih banyak gula setelahnya.

Fruktosa, yang biasa ditemukan dalam jus buah dan yogurt berasa, menstimulasi insulin dan mengatakan pada tubuh untuk mengubah kalori menjadi lemak.

Segelas jus buah juga ternyata menggunakan lebih banyak buah daripada yang biasa kita konsumsi, dengan semua gizi dan serat digerus habis.

Jika ingin mendapatkan manfaat maksimal, lebih baik mengonsumsi buah secara langsung tanpa dijus.

4. Kacang-kacangan

Kacang punya citra yang cukup baik sebagai camilan sehat, karena mengandung vitamin, mineral, lemak sehat, protein, antioksidan, dan serat.

Namun, dalan sehari dianjurkan untuk tidak mengonsumsi kacang lebih dari segenggam atau jika dalam ukuran kacang almond, misalnya, sebanyak 20 biji.

Lemak baik tetaplah lemak dan tetap bisa berkontribusi terhadap penambahan lingkar lemak.

Sehingga, kita harus benar-benar memerhatikan konsumsi kacang, sebab seringkali kita tak akan sadar betapa banyak jumlah kacang yang kita konsumsi.

5. Cemilan berenergi

Berhati-hatilah jika menempatkan energy bar atau camilan berenergi sebagai camilan. Rata-rata energy bar mengandung 200 hingga 250 kalori dan tinggi gula.

Kadar gula tinggi bisa menyebabkan tubuh berubah menjadi mode siaga dan mengubahnya menjadi glukosa yang bertahan di aliran darah, alih-alih dibakar sebagai energi.

Baca Juga: Wanita Ini Alergi Selai Kacang dari Pendonor Paru-parunya, Ini 7 Gejala Jika Kita Alami Reaksi Alergi

6. Kelelahan

Kurang tidur juga bisa menjadi faktor penyumbang kenaikan berat badan.

Bagi sebagian orang, tidur menekan leptin atau hormon lapar yang mengatur nafsu makan dan metabolisme.

Sehingga, ketika kita terjaga hingga larut malam, kita akan cenderung membutuhkan makanan lebih.

Bagi sebagian orang lainnya, kurang tidur membuat tubuh menginginkan makanan tinggi lemak dan karbohidrat.

Sehingga, pada waktu tersebut pilihan makanan kita cenderung tidak akan bijak. Pada saat yang sama, tubuh cenderung tidak aktif di malam hari.

Sehingga semua kalori yang kita konsumsi akan disimpan sebagai lemak alih-alih dibakar melalui aktivitas fisik.

Hormon lapar pada hari berikutnya juga akan kacau jika tidur kita terganggu.

Kondisi ini membuat kita lebih rentan mengkonsumsi makanan-makanan tidak sehat pada waktu sarapan.

7. Stres

Stres hampir selalu tak terhindarkan di zaman sekarang ini.

Namun, stres kronis benar-benar bisa berdampak buruk pada tubuh dan berkontribusi terhadap peradangan.

Hasilnya, berat badan akan naik. Stres menstimulasi produksi kortisol atau hormon stres yang meningkatkan kadar insulin.

Kondisi ini menyebabkan gula darah menurun dan tubuh akan membutuhkan makanan tinggi lemak atau gula yang tinggi kalori.

Itulah mengapa kita cenderung menginginkan makanan-makanan yang "menenangkan" ketika kita stres.

Makanan bisa menjadi pelipur lara ketika kita stres, karena otak melepaskan zat-zat kimia merespons makanan-makanan yang secara langsung menenangkan kita.

Jadi, usahakan mampu mengelola stres dan masalah dengan baik.

Jangan biarkan rasa lapar mengontrolmu hingga akhirnya kamu berakhir dengan berat badan berlebih. (Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Hal Tak Terduga yang Bisa Bikin Berat Badan Naik"

Baca Juga: Gemuk Karena Stres Tugas Sekolah, Pemuda Ini Berhasil Turunkan Berat Badannya Hingga 20 Kg, Apa Tipsnya?

Artikel Terkait