Advertorial
Intisari-Online.com - Di media sosial (medsos) tengah dihebohkan dengan postingan gubuk reyot mirip 'kandang' yang di tempati seorang nenek renta.
Nenek tersebut bernama Ngadinem (78) di Dusun Randu Kuning RT 1, Desa Krebet, Kecamatan Masaran, Sragen.
Rumah itu berukuran sekitar 2x2 meter anyaman bambu bekas hingga seng bekas itu.
Tampilan itu tampak kontras dengan rumah-rumah warga di sekitarnya yang cukup besar dan dalam kondisi layak.
Yak, maklum rumah Mbah Tenggok sapaan akrab Ngadinem, hanya seadanya yang berdiri di pekarangan rumah saudaranya.
Penopang rumah hanya diikat menggunakan tali rafia, sehingga terlihat miring.
Tampak sebuah tempat tidur (dipan), kursi dan meja kecil di dalam rumah yang masih beralas tanah.
Saat TribunSolo.com berbincang dengan Mbah Tenggok, dia mengaku gubug reot dibuat sendiri dengan bahan seadanya.
"Di sini saya tidur, ya di dalam rumah ini," jelas dia dengan suara kurang jelas, Selasa (17/9/2019).
"Ini itu milik bapaknya Mas Senen Danuri (adik dari almarhum bapaknya)," tutur Mbah Tenggok sambil menunjukk ke arah Senen.
Bahkan, bangunan yang di tempati itu hanya dibangun sekedar nemplek atau menyatu menjadi sebuah bangunan seperti kandang.
"Atapnya seng, itu aja cuma saya ikat pakai tali rafia," aku Mbah Tenggok.
"Ya, itu kadang buat nerima tamu sama buat tidur, tapi kalau tidur saya seringnya tidur di dalam rumah ini," imbuhnya.
Menurut kerabat Ngadinem, Senen Danuri (58), informasi viral yang beredar di medsos soal Ngadinem yang tinggal sebatang kara di gubug reyot di Dusun Randu Kuning RT 1, Desa Krebet, Kecamatan Masaran, Sragen perlu diluruskan.
Karena lanjut dia, Ngadinem masih memiliki saudara atau keponakan di barat rumahnya sebanyak 4 orang, termasuk dirinya.
"Ngadinem itu adik dari almarhum bapak saya, dia anak terakhir dari empat bersaudara," kata Senen.
"Saya tahu kalau ia membuat sendiri gubug kecil di pekarangan rumah, namun saya biarkan saja," tutur dia membeberkan.
Baca Juga: Saat Orangtua Dihadapkan pada Kakak-Adik yang Bersaing
Dia melanjutkan, sebenarnya rumah yang ditempati Ngadinen sekarang adalah rumah warisan bapaknya.
Ngadinem mulai tinggal di rumah warisan bapaknya di daerah Desa Krebet itu sekitar lima atau sepuluh tahun lalu.
"Saya sendiri yang memintanya untuk tinggal di rumah saya di belakang rumah gubug yang dia buat," terang Senen.
"Saya merasa kasihan karena rumah lamanya sudah hampir roboh," imbuhnya.
Pasalnya rumah lama Ngadinem yang hampir roboh berada di Dusun Randu Kuning RT 2, Desa Krebet, Kecamatan Masaran, Sragen.
"Saya merasa kasian kepadanya, sudah tidak punya anak, suami, dan tabungan," terang Senen.
Namun Ngadinem lebih memilih menempati rumah reyot dengan anyaman bambu bekas, seng dan sebagainya di pekarangan rumahnya.
"Dulu pernah kerja di sawah, sekarang sudah menganggur karena faktor usia jadi, ya tidak punya apa-apa," terang dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Viral Nenek Renta Tinggal di Gubuk Reyot Mirip Kandang di Sragen, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya