Advertorial
Intisari-Online.com – Seorang pengantin di Carolina Selatan yang kisah kemenangannya menjadi viral setelah dia menolak untuk memindahkan tanggal pernikahannya, meskipun ia menghadapi kanker stadium 4.
Ia pun meninggal tujuh bulan setelah mengikat janji dengan pasangannya.
Laurin Bank, 30, menikah dengan Michael Bank pada bulan Maret dan menghabiskan beberapa bulan berikutnya sebelum akhirnya pergi untuk selama-lamanya.
Laurin didiagnosis dengan kanker payudara stadium 2 pada September 2014 dan menjalani mastektomi ganda serta kemoterapi dan radiasi sebelum dinyatakan bebas kanker pada April 2015.
Baca Juga: 6 Gejala Kanker Tenggorokan Dini yang Mungkin Sering Kita Abaikan, Salah Satunya Perubahan Suara
Namun, kanker itu kembali pada Agustus 2017, dokter menyatakan bahwa telah menyebar di hati, tulang, dan paru-parunya, demikian dilaporkan menurut people.com.
Dokter merekomendasikan pasangan itu untuk mengubah rencana pernikahan 24 Maret, tetapi mereka terus maju dengan rencana mereka sendiri.
"Tanggal ini istimewa bagi kami," kata Laurin tak lama setelah pernikahan mereka.
“Kami merasa bila memindahkan tanggal itu berarti menyerah pada kanker dan membiarkannya menyetir hidup kita. Kami tidak ingin menyerah.
Baca Juga: Studi: Orang yang Sering Makan Ayam, Lebih Tinggi Berisiko Kena Kanker, Ini Alasannya
Itu adalah tujuan kami ... dan saya bisa berjalan menyusuri lorong menuju suami saya. Saya bisa berdansa dengannya dan saya tidak membutuhkan kursi roda atau oksigen. Saya berhasil, saya berhasil.”
Pada 11 Oktober, Laurin memposting di halaman Facebook "Polka.dot.queen" untuk berbagi dengan para pengikutnya bahwa kankernya "menyebar seperti api liar," dan bahwa tidak ada pilihan lain untuk perawatan.
Pada hari Senin, Michael Banks berbagi dengan pengikut istrinya bahwa dia telah meninggal.
“Dengan sangat sedih kita mengucapkan selamat tinggal kepada ratu kita yang cantik,” tulisnya.
Baca Juga: Ria Irawan Alami Metastasis: Ini Dia Gejala Kanker Sudah Menyebar dalam Tubuh
“Kemarin pagi dia merasa sangat tidak sehat, tetapi sepertinya masih baik-baik saja. Setelah membawanya pulang dari rumah bibinya, kami tidak bisa membuatnya nyaman."
Dia menulis bahwa dia telah meninggalkan lubang besar “di dalam hati kita semua, dan aku dengan rendah hati menjadi rajanya. Saya bisa membawanya ke tempat tidur dan menggendongnya sampai nafas terakhirnya yang indah. ”
Dia mendesak para pengikutnya untuk mengingat Laurin "sebagai perayaan, bukan sebagai waktu untuk kesedihan."
Alih-alih bunga dia meminta sumbangan yang akan disumbangkan lagi untuk amal di Middle and Leslie’s Week.