Nakamura ternyata asli orang Taiwan yang saat Perang Dunia II dimasukkan ke Unit Sukarela Takasago dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.
Mungkin juga itu alasan kenapa Nakamura tidak melakukan harakiri layaknya prajurit Jepang yang kalah berperang.
Jadi lekat dengan Morotai
Kisah nyata Nakamura tak berhenti pada 1974. Pelarian dan persembunyiannya justru menginspirasi banyak orang. Belakangan, Nakamura malah jadi salah satu ikon wisata Morotai.
Untuk mengenang kisah di atas, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai membangun Monumen Teruo Nakamura di Desa Deheglia. Wisatawan pun bisa menelusuri jejak pelarian Nakamura dengan mengunjungi monumen itu.
Namun, bila ingin merasakan sensasi lebih, Anda bisa berkunjung ke air terjun Nakamura. Lokasinya masih berada di Desa Deheglie, tapi di tengah hutan. Di sana Anda bisa membayangkan perjuangan Nakamura bertahan dan menjalani hidup.
“Kalau tempat istirahat Nakamura ada di batu alam yang bernama Kokota Rifer. Posisinya ada di atas air terjun dan dia sering bakar udang dan ikan di situ.” papar Muhlis Eso.
Tak cuma tempat istirahat, Muhlis pun kembali bercerita, Kokota Rifer adalah bukti dahsyatnya serangan tentara Sekutu di Morotai.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR