“Kami sudah terbiasa dengan keberadaan buaya sejak kecil. Bahkan, kami berenang bersama mereka,” papar Pierre Kabore, saat diwawancarai hanya beberapa meter dari buaya yang sedang memakan ayam.
“Saat ini, kami dengan mudah mendekati mereka dan duduk di atasnya. Jika memiliki keberanian lebih, Anda bisa berbaring juga di sana.
Tidak pernah ada masalah. Mereka adalah buaya-buaya suci dan tidak akan melukai manusia,” tambah Kabore.
Menurut legenda setempat, hubungan mengejutkan dengan predator ini sudah terjalin sejak abad ke-15.
Desa ini sedang mengalami kekeringan ketika buaya membawa seorang wanita ke kolam persembunyiannya.
Dengan adanya kolam tersebut, warga desa pun bisa menghilangkan rasa hausnya.
“Penduduk kemudian melakukan perayaan sebagai tanda terima kasih,” cerita Kabore.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR