Darah yang mengandung lebih banyak CO2 itu akan dialirkan ke paru-paru untuk “dibersihkan”.
Setelah “bersih” alias kembali mengandung lebih banyak oksigen, darah dibawa ke jantung yang akan memompakannya ke seluruh tubuh.
Pemahaman yang salah tentang haid juga semakin memperparah kesalahkaprahan.
Ada pengertian di masyarakat bahwa haid adalah upaya tubuh untuk mengeluarkan “darah kotor” dari tubuh.
Seorang wanita yang menggunakan kontrasepsi suntikan, umumnya merasa khawatir kalau tidak haid, “darah kotor” akan menumpuk di tubuh dan menimbulkan penyakit.
Yang benar, darah haid bukanah “darah kotor” yang harus dibuang.
Warnanya lebih gelap kadang ditambah dengan gumpalan, karena darah itu bercampur dengan jaringan permukaan dalam rahim yang luruh secara berkala setiap bulan.
Ini justru merupakan proses alami yang menandakan bahwa sistem hormon bekerja dengan baik.
Baca Juga: Ini 8 Cara Bedakan Tanda Awal Kehamilan dan Haid yang Terlambat
Source | : | Buku Advis Medis Intisari |
Penulis | : | Natalia Mandiriani |
Editor | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR