Namun, kawasan dengan sejumlah titik terbasah dunia itu jarang mengalami kebakaran dalam skala besar.
Nigel Sizer dari Rainorest Alliance mengemukakan selama musim kering, meski ada orang membakar semak-semak, api bakal menyebar sedikit kemudian hilang.
Seseorang menebang dan membiarkan kayu mengering.
Maka, begitu dia menyulut api, kondisi itu bakal menjadi bencana karena menyebar secara cepat.
"Saat ini, hutan mengalami pergeseran dari ekosistem tahan api menjadi ekosistem rawan terbakar," kata Sizer.
Situasi itu jelas menjadi sorotan internasional.
Para pemimpin dunia anggota G7, seperti Macron dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, menyatakan bakal membahas situasi di Amazon dalam pertemuan akhir pekan ini.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR