Advertorial
Intisari-Online.com – Meski tidak terlalu sering, berita tentang anak kembar siam selalu kita dengar, bahkan di negara kita.
Tidak mudah bagi bayi kembar ini untuk dapat hidup selamanya, apalagi bila tidak dilakukan pemisahan pada organ tubuh mereka yang dempet
Kasus bayi kembar siam kali ini dialami oleh balita bernama Fadli dan Fadlan yang berasal dari Kabupaten Cianjur.
Diketahui bayi yang sudah menginjak usia 9 bulan ini menderita kraniopagus (dempet kepala).
KepalaFadlidanFadlanbersatu dengan tubuh yang terpisah.
Kembar siam jenis ini umumnyabisa mengalami kelainan serius di otak.
MenurutMayo Clinic, kembar kraniopagus merupakan kembar dempetyangposisinya saling membelakangi, tepatnya di atas atau samping kepala.
Biasanya kembar jenis ini berbagi sebagian tulang tengkorak, namun biasanya kedua bayi memiliki otaknya masing-masing.
Baca Juga: Kenali Berbagai Macam Kembar Siam, Termasuk Bayi Kembar Parasit yang Langka
Selain kelainan tersebut, Fadli dan Fadlan juga terjangkit penyakit hernia.
Dilansir dari TribunJabar, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Cianjur, dr Irvan Fauzy, mengatakan, karena multidisiplin dokter kemungkinan bayi akan dibawa ke Bandung jika akan dilakukan operasi.
Ia mengatakan kondisi bayi masih terus dipantau ketat oleh tim dokter.
"Kami terus memantau kondisinya, kondisi bayi kembar siam dempet kepala tersebut dalam keadaan baik saat ini," katanya.
Diketahui, bayi kembar siamyang lahir dari pasangan Ani dan Sahudin inimulanya melakukan persalinan sesar di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
"Setelah lahir bayi dirujuk keRSHSBandungdirawat selama 1 bulan setelah pulang dari RSHS bayi dirawat di rumah Sukabumi," kata Irvan, Kamis (22/8/2019).
Irvan mengatakan, lalu pada tanggal 16 Agustus 2019 bayi kembar siam dempet kepala tersebut dititipkan pada saudara kaka laki-laki yang bernama Hasan dengan alamat Kampung Cidadap RT 02/06, Desa Sukakerta, Kecamatan Kadupandak.
"Dengan alasan keduaorangtuanya masuk kerja," kata Irvan.
Namunpada 19 Agustus bidan desa mendapat informasi bahwa ada bayi kembar siamdi desa tersebut.
Selang dua hari kemudianpuskesmas setempat merujuk bayi tersebut ke RSUD Cianjur, serta pembuatan kartu BPJS bayi kembar Siampun sedang dalam proses.
Kemunculan kasuskembarsiamini diperkirakan selalu ada dalam setiap 200.000 kelahiran.
Dan operasi pemisahan adalah prosedur elektif yang dilakukan2-4 bulan setelah kelahiran.
Baca Juga: Kisah Anak Kembar Siam Paling Tragis Dalam Sejarah, Mereka Diperalat Sebagai Mesin Pencari Uang!
Kadang-kadang pemisahan darurat mungkin diperlukan jika salah satu dari si kembar meninggal, mengembangkan kondisi yang mengancam jiwa atau mengancam kelangsungan hidup kembar lainnya.
Banyak faktor kompleks yang harus dipertimbangkan sebagai bagian dari keputusan untuk menjalani operasi pemisahan.
Menurut catatan Children’s Hospital of Philadelphia , spesialis yang terlibat dalam perawatan operasi ini kemungkinan akan mencakup ahli neonatologi, ahli bedah, ahli jantung, perawat praktik lanjutan dan spesialis kedokteran ibu-janin.
Baca Juga: Setelah Berjuang Selama 21 Tahun, Kembar Siam Asal Tanzania Ini Meninggal Dunia
Salah satu dari banyak prosedur yang diperlukan untuk mempersiapkan bayi kembar untuk pemisahan adalah penyisipan pembesar jaringan untuk meningkatkan permukaan kulit yang tersedia untuk menutupi jaringan yang terpapar setelah operasi.
Ketika kembar yang terpisah pulih setelah operasi, mereka harus diikuti oleh ahli gizi, dokter anak perkembangan dan spesialis lainnya untuk memastikan kemampuan mereka untuk berkembang dan tumbuh.(Anjar Saputra)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul “Viral Bayi Dempet Kepala Ditemukan di Cianjur, Kasihan Mereka Mengalami Penyakit Berat Lainnya”
Baca Juga: Kisah Kembar Siam Asli di Dunia, Dapat Menikah dan Punya 21 Anak Sebelum Akhirnya Mati Bersama