Advertorial

Setelah Berjuang Selama 21 Tahun, Kembar Siam Asal Tanzania Ini Meninggal Dunia

Mentari DP

Editor

Pada hari Sabtu (2/6/2018) Maria dan Consolata telah meninggal dunia pada usia 21 tahun di rumah sakit setempat.
Pada hari Sabtu (2/6/2018) Maria dan Consolata telah meninggal dunia pada usia 21 tahun di rumah sakit setempat.

Intisari-Online.com – Dua puluh satu tahun yang lalu, Maria dan Consolata Mwakikuti lahir di Tanzania, sebuah negara kecil di Afrika.

Namun tidak seperti bayi pada umumnya, Maria dan Consolata lahir dengan bagian bagian tumbuh yang dempet atau bisa disebut bayi kembar siam.

Tubuh Maria dan Consolatamenyatu dari pusar ke bawah dan berbagi organ seperti hati dan paru-paru.

Tapi keduanya memiliki dua hati, kepala, serta lengan yang terpisah.

Baca juga:Masha yang Psikopat dan Dasha yang Penuh Empati, Ini Kisah Kembar Siam yang Memilukan

Walau menjalani kehidupan yang penuh dengan keterbatasan, baik Maria dan Consolata mampu menjalani kehidupan dengan baik.

Maria dan Consolata dibesarkan oleh badan amal Katolik Maria Concolata, yang mengadopsi dan menamai mereka setelah orangtua mereka meninggal saat mereka masih bayi.

Kemudian mereka bertekad untuk mendapat pendidikan yang lebih tinggi. Meski kondisi mereka begitu sulit.

Tapi nyatanya Maria dan Consolata mampu menjalani hidup dengan baik. Bahkan mereka masuk perguruan tinggi.

Dalam wawancara dengan BBC setahun yang lalu, Maria dan Consolata berkata mereka sudah lulus dan ingin bekerja sebagai guru.

"Kami akan mengajar menggunakan proyektor dan komputer," kata mereka dilansir BBC.

Tidak hanya itu, dalam wawancara tersebut mereka juga mengatakan bahwa mereka menentang gagasan pemisahan secara operasi.

Tapi mereka berharap untuk menikah dengan satu suami suatu hari nanti.

Baca juga:Inilah Lima Kasus Kembar Siam yang Paling Dikenang, Ada yang dari Indonesia Lho

Namun kini impian tersebut hanya tinggal kenangan.

Pada hari Sabtu (2/6/2018) Maria dan Consolata telah meninggal dunia pada usia 21 tahun di rumah sakit setempat.

Menurut pihak terdekat, keduanya meninggal karena menderita komplikasi pernapasan.

Sebenarnya, Maria dan Consolata sudah dirawat di rumah sakit sejak bulan Desember 2017 karena masalah yang berkaitan dengan penyakit jantung.

Tentu saja kabar duka ini telah menyebabkan kesedihan di seluruh negeri bahkan di dunia.

Banyak orang yang mengungkapkan kesedihan mereka atas berpulangnya salah satu kembar siam paling popular di dunia ini pada hari Minggu (3/6/2018).

Tidak hanya warganet saja yang bersedih, Presiden Tanzania John Magufuli juga men-tweet bahwa dia "sedih" oleh kematian mereka.

Sebab Maria dan Consolata telah "bermimpi melayani bangsa" di masa depan.

Rest in Peace, Maria dan Consolata.

Baca juga:Lika-liku Kehidupan Anak Kembar Siam Paling Tragis Dalam Sejarah, Salah Satunya Diperalat Sebagai Mesin Pencari Uang

Artikel Terkait