Advertorial

Foto-foto Ketika Umat Muslim Bentrok dengan Polisi Israel di Yerusalem Saat Idul Adha Kemarin

Nieko Octavi Septiana
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Setidaknya 14 jemaah Muslim terluka setelah kerusuhan dengan polisi Israel meletus selama Idul Adha di Yerusalem.
Setidaknya 14 jemaah Muslim terluka setelah kerusuhan dengan polisi Israel meletus selama Idul Adha di Yerusalem.

Intisari-Online.Com -Setidaknya 14 jemaah Muslim terluka setelahkerusuhan dengan polisi Israel meletus selama Idul Adha di Yerusalem.

Melansir Metro, Minggu (11/8/2019), para petugas medis Palestina mengatakan satu orang terluka parah dalam pertempuran di tempat suci itu, tempat yang oleh umat Islam disebut sebagai kompleks masjid Al-Aqsasedangkanorang Yahudi menyebutnya sebagai Temple Mount.

Polisi mengatakan setidaknya empat petugas terluka, sementara saksi mata mengatakan setidaknya dua orang ditangkap.

Puluhan ribu Muslim berduyun-duyun datang ke situs di Kota Tua Yerusalem pada hari Minggu pagi untuk sholat Ied, kata polisi.

Baca Juga: PPB: Jumlah Anak-anak Palestina yang Terbunuh oleh Pasukan Israel Capai 729 Anak

Hari Minggu itu juga merupakan hari Kesembilan dari Av (Ninth of Av), hari berkabung orang Yahudi untuk penghancuran dua kuil Alkitab yang berdiri di lokasi itu pada zaman kuno.

Ini adalah situs paling suci bagi orang Yahudi dan yang palingsuci bagi Muslim, setelah Mekah dan Madinah di Arab Saudi.

Tempat ini telah lama menjadi titik nyala konflik Israel-Palestina.

Baca Juga: Video Perempuan Tewas Diduga Karena Overdosis Ekstasi, Catat! Ada Bahaya Kerusakan Otak di Balik Penggunaan Ekstasi

Warga Palestina berkumpul di gerbang kompleks setelah mendengar desas-desus bahwa polisi akan mengizinkan pengunjung Yahudi untuk memasuki situs.

Pemrotes meneriakkan 'Allahu Akbar' dan melemparkan batu ke arah polisi, yang kemudian menyerbu ke dalam kompleks sambil menembakkan granat setrum dan peluru berlapis karet.

Polisi Israel pada awalnya melarang masuknya pengunjung Yahudi, tetapi membalikkan keputusan mereka setelah bentrokan pecah dan mengizinkan mereka untuk masuk.

Orang-orang Yahudi dilarang berdoa di kompleks itu di bawah pengaturan yang sudah lama antara otoritas Israel dan Muslim.

Baca Juga: Mulai ‘Go Green’ dan Hindari Plastik, Warga Gunakan Besek Bambu untuk Wadah Daging Kurban

Tradisi Yahudi juga menyatakan bahwa orang Yahudi harus menghindari memasuki situs suci.

Tetapi dalam beberapa tahun terakhir nasionalis agama Israel telah meningkatkan kunjungan ke situs untuk menantang pengaturan.

Ekstremis Yahudi telah menyerukan untuk menghancurkan masjid dan membangun kembali kuil Alkitab.

Orang-orang Palestina memandang kunjungan-kunjungan ini sebagai provokasi, dan telah lama khawatir bahwa Israel berniat untuk mengambil alih situs tersebut.

Pemerintah Israel telah berulang kali mengatakan tidak berniat mengubah status quo.

Pada hari Sabtu, pasukan Israel membunuh empat gerilyawan Palestina yang menurut militer berusaha melakukan serangan lintas perbatasan.

Hamas, yang telah memerintah Gaza sejak 2007, mengatakan serangan itu adalah 'tindakan individu' yang dilakukan oleh para pemuda yang frustrasi pada blokade Israel-Mesir di Gaza dan tidak direncanakan oleh kelompok itu.

Baca Juga: Perang Enam Hari, Israel: 'Kami Lari Seperti Orang Gila di Antara Bukit,' Sangkanya Telah Memenangkan Perang

Artikel Terkait