Intisari-Online.com - Semua orang, mulai dari bocah hingga lansia, pasti pernah mengalami sakit kepala.
Ya, setidaknya sekali seumur hidup pasti pernah merasakan sensasi nyeri yang bikin kening berkerut itu. Penyebabnya pada setiap orang tidak selalu sama.
Nah, karena itulah kita perlu memahami masing-masing perbedaannya.
Sakit kepala umumnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.
Sakit kepala primer berarti serangan nyeri di kepala yang terjadi bukan karena penyakit/kelainan di kepala.
Sebaliknya, sakit kepala sekunder, terjadi gara-gara ada kelainan atau penyakit di otak atau bagian tubuh lainnya.
Hanya saja, keduanya memberi sensasi yang sama, bikin kepala terasa sakit dan berat.
Contoh sakit kepala primer adalah sakit kepala yang umumnya kita rasakan, termasuk pula migrain.
Sedangkan sakit kepala sekunder, bisa terjadi akibat kerusakan jaringan rongga tengkorak, benturan di kepala, tumor, dan dehidrasi otak.
Sakit yang kedua ini termasuk keluhan pada bagian tubuh lain di kepala, seperti sakit pada mata, rongga hidung, tenggorokan, gigi, telinga, dan leher.
Salah makan
Beberapa orang tertentu bisa mengalami sakit kepala karena makanan.
Misalnya, ia sakit kepala karena makan makanan yang diragi dan diawetkan.
Seperti snack kemasan, daging olahan, atau makanan-makanan lain yang mengandung penyedap rasa, khususnya monosodium glutamate (MSG).
Kemungkinan penyebabnya adalah makanan-makanan tersebut membuat pembuluh darah menyempit ketika masuk proses pencernaan.
Saat pembuluh darah itu kembali ke bentuk semula setelah makanan dicerna, di situlah muncul rasa sakit di kepala.
Kafein juga bisa disalahkan ketika kita mengalami sakit kepala.
Minuman berkafein seperti teh, kopi, minuman energi, juga bersifat menyempitkan pembuluh darah yang dapat mengakibatkan kepala terasa sakit.
Apalagi jika dikonsumsi berlebihan, kadar asam lemak dalam darah akan meningkat, sehingga membuat sel pembeku darah menggumpal. Serotonin yang mengendalikan emosi juga menurun.
Kondisi-kondisi ini memicu sakit kepala.
Baca Juga: Permasalahan Konten YouTube Selesai, Kini Kimi Hime Ingin Ngevlog Bareng Menkominfo
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR