Advertorial
Intisari-Online.Com -Sebuah klaim menyatakan seorang putri Dubai telah diculik dan mengalami penyiksaan sejak ia berusaha kabur dari kerajaan Emirat.
Menurut seorang wanita yang bekerja dengan bangsawan Dubai, Putri Sheikha Shamsa Al Maktoum bahkan juga mencoba bunuh diri sebanyak tiga kali selama ia 'diasingkan' dari dunia.
Melansir Mirror, Kamis (1/8/2019), Shamsa tidak terlihat di depan umum sejak tahun 2000, tahunketika ia diduga melarikan diri dari tanah milik ayahnya, Sheikh Mohammed, dekat Clobham di Surrey.
Dikatakan bahwa dia diculik dari sebuah jalan di Cambridge hanya beberapa minggu kemudian dan diterbangkan kembali ke Uni Emirat Arab dengan jet pribadi.
Shamsa baru berusia 18 ketika iamemilikiRange Rover hitam dan mengendarainya ke tepitanah milik ayahnyapada Juli 2000.
Dia meninggalkan mobil dan menyelinap melewati pagar dengan berjalan kaki.
Dikatakan bahwa dia sangat ingin meninggalkan kehidupan yang membatasinya dan tidak bahagia setelah ayahnya mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan diizinkan untuk masuk universitas.
Upaya pelariannya terhenti dua bulan kemudian ketika dia diduga 'diculik' dan dibawa kembali ke Dubai.
Maret berikutnya, seorang wanita yang mengaku sebagai Shamsa menelepon Polisi Cambridgeshire mengatakan bahwa dia telah diculik.
Namun, penyelidikan terhenti.
Seorang wanita Finlandia, Jauhiainen, mengklaim Shamsa, yang sekarang berusia 37 tahun, telah disiksa, dipenjara dan dibius, dan telah mencoba bunuh diri tiga kali.
Jauhiainendipekerjakan di kerajaan Dubaiuntuk memberi pelajaran capoeira ke adik Shamsa, Putri Latifa, pada 2001. Jauhiainen kemudian mencoba membantunya melarikan diri.
Dia mengklaim kepada News.com.au bahwa Shamsa diculik di Inggris dan secara paksa dibawa kembali ke UEA di mana dia dipenjara selama delapan tahun.
Jauhiainen mengklaim Latifa mengatakan kepadanya bahwa kaki Shamsa dipukul dengan tongkat kayu, dan dia dipenjara lagi dua tahun lalu setelah berusaha menghubungi polisi Cambridgeshire dan media Inggris.
Jauhiainen berkata, "Dia dikurung di sebuah kamar di rumah ibunya ... dia terus dibius."
Dia mengaku melihat Putri Shamsa dua kali, pertama di kompleks olahraga pribadi keluarga kerajaan pada tahun 2001.
Jauhiainen berkata Shamsa tampak bingung, tidak bahagia, dan terlihat seperti orang sakit.
Pertemuan keduanya, tahun 2016, ia mengatakan Shamsa seperti anoreksia.
“Kedua kalinya saya melihatnya di pernikahan saudari lain, Shamsa telah kehilangan begitu banyak berat badan sehingga dia tidak dapat dikenali, dia tampak seperti seorang anoreksia, sangat kurus dan Latifah mengatakan kepada saya bahwa dia benar-benar berhenti makan. Dia seperti zombie."
Jauhiainen mengklaim Latifa mengatakan kepadanya bahwa Shamsa telah mencoba bunuh diri tiga kali.
Dalam sebuah video yang direkam sebelum Latifa melarikan diri dari Dubai pada tahun 2018, dia mengklaim bahwa dia dan Shamsa telah disiksa.
Latifa berkata, “Pada dasarnya satu pria memegang saya sementara pria lainnya memukuli saya dan mereka melakukannya berulang kali.
"Lainwaktu saya disiksa selama lima jam dan saya ditarik dari tempat tidur, dibawa ke lokasi lain di istana dan mereka menyiksa saya."
Hubungan Jauhiainen dan Latifa sebagai guru capoeira menjadi teman dekat.
Ketika mereka semakin dekat, Latifa mulai mengungkapkan bagaimana dia diperlakukan dengan buruk oleh keluarganya, mengklaim bahwa dia telah menghabiskan lebih dari tiga tahun penjara dan dipukuli setelah dia gagal melarikan diri di Dubai pada tahun 2002 ketika dia berusia 16 tahun.
Baca Juga: Tajir Sejak Lahir, Begini Kehidupan Remaja Dubai yang Punya 200 Ribu Pasang Sepatu Merek Ternama Ini
Jauhiainen mencoba untuk membantu Latifa melarikan diri pada Maret 2018 ketika mereka berkendara melintasi perbatasan ke Oman, melakukan perjalanan dengan jet ski dan perahu karet ke kapal pesiar mantan perwira angkatan laut Perancis Herve Jaubert di perairan internasional.
Latifa (33) telah mencoba melarikan diri di kapal pesiar tetapi diduga ditangkap kembali oleh pihak Emirat dan tentara India yang menyerbu kapal saat mendekati pantai Goa, India.
Dia mengklaim dalam sebuah video tahun lalu bahwa dia dan kakak perempuannya telah ditahan setelah mencoba melarikan diri bertahun-tahun sebelumnya.
Akibatnya, Jauhiainen menghabiskan dua minggu di penjara di Dubai dan sejak itu meluncurkan kampanye untuk membebaskan Latifa.
Sementara awal pekan ini, Putri Haya, istri Sheikh Mohammed yang terasing, meminta pengadilan Inggris untuk perlindungan pernikahan paksa.
Bulan lalu, Haya, 45, dilaporkan bersembunyi di London dan dikatakan takut akan hidupnya