Media juga turut berperan penting dalam kolaborasi pengentasan masalah plastik.
Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia mengingatkan peran media dan komunitas.
“Kolaborasi antara media, konten, dan pelaku (yang terlibat dalam penanganan sampah plastik) itu tujuan akhirnya adalah changing behavior."
"Mimpi besarnya buat kami adalah perubahan perilaku,” ujar Didi.
Kolaborasi yang disebut Didi juga diamini Edi.
Ia menjelaskan ada beberapa kegiatan penanganan sampah yang telah dilaksanakan Kemenkomaritim bersama beberapa komunitas.
“Kita bersinergi. Di mana posisi komunitas, di mana posisi kementerian, lembaga, dan sebagainya. Kita berkolaborasi dan bersinergi,” ujarnya.
Diskusi ini juga mengundang beberapa komunitas.
Salah satu anggota komunitas yang hadir, Fahri, mengaku tertarik datang karena ingin bersilaturahmi dengan komunitas-komunitas lainnya dan ingin tau apa gebrakan Aqua selanjutnya.
“Selama ini, kan, baik di kota, di gunung, di laut, sampah terbanyak itu plastik."
"Plastik itu identik dengan Aqua. Jadi pingin tau apa langkah ke depan Aqua sebagai, ya, bisa dibilang penyumbang sampah (plastik) terbanyak,” ujarnya.
Fahri juga menganggap diskusi ini interaktif dan bagus karena banyak pihak yang terlibat, termasuk Kementerian.
Ia berharap diskusi semacam ini harus lebih sering diadakan sebagai sarana edukasi dan pertukaran gagasan baik mengenai lingkungan. (Ananda Putri/Nat)
Baca Juga: Dampak Sampah Plastik Kian Mengerikan, Garam dan Ikan Teri Sudah Terbukti Mengandung Mikro Plastik
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR