Intisari-Online.com - Lagi-lagi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memaparkan tentang pencapaiannya selama bekerja selama ini.
Kali ini Menteri Susi menunjukkan data terjadinya peningkatan stok ikan Indonesia setelah dirinya melakukan pemberantasan illegal fishing.
Ya, berkat aksi Menteri Susi tenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan tersebut, stok ikan nasional meningkat hingga 72 persen.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Susi saat dirinya secara simbolis melakukan pelepasan Ekspor Raya bersama Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi, dan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP Rina di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Jumat (19/7/2019).
Selain di Tanjung Priok, pelepasan ekspor juga dilakukan secara bersamaan di empat pelabuhan lain, yakni Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Emas Semarang, Belawan Medan, dan Soekarno Hatta Makassar.
Secara keseluruhan, jumlah volume ekspor produk perikanan ini mencapai 8.900 ton dengan total nilai ekspor produk hasil perikanan ini mencapai Rp 588,79 miliar.
Dalam sambutannya di Pelabuhan Utama Tanjung Priok yang tersambung dengan video conference ke empat lokasi lainnya, Susi menyebut tumbuhnya usaha perikanan di Indonesia ini merupakan dampak positif dari upaya pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing yang digalakkan pemerintah beberapa tahun belakangan.
“Pemberantasan IUU Fishing inilah yang telah memberikan dampak positif terhadap Stok Ikan Nasional,” ujar Susi.
Baca Juga: Menteri Susi dan Jonan 'Sentil' Sri Mulyani soal Insentif Mobil Listrik, Sejauh Mana Persiapannya?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR