Hal itu bisa saja terjadi secara tidak sengaja di kala orang tua sedang bertikai, misalnya salah satu pasangan akan melemparkan sesuatu benda, tapi ujungnya malah mengenai badan anak.
Atau orang tua yang sedang melindungi anak saat sedang bertikai dengan cara memeluknya, tapi ternyata pelukan itu terlalu erat sehingga membuat badan anak menjadi kesakitan.
Tak hanya itu, tindak kekerasan dalam rumah tangga bisa berakibat pada masa depan anak yang menjadi suram.
Menurut penelitian, seorang anak perempuan yang berasal dari keluarga yang tidak rukun, cenderung memiliki risiko yang lebih besar terkena paparan pelecehan seksual.
Sedangkan risiko untuk anak laki-laki, penelitian menunjukkan mereka akan menjadi pelaku pelecehan.
Bahkan diprediksi hidup mereka di masa depan akan lebih bebas, dalam artian mereka akan melakukan segala sesuatu tanpa mengikuti aturan yang berlaku.
Itu terjadi dikarenakan tidak mendapat kontrol yang kuat dari kedua orangtuanya, sebab akibat pertikaian orangtua akan mengurus hidupnya masing-masing.
(Finna Prima Handayani/Nakita.id)
Source | : | nakita,Suar.grid.id |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR