Struktur istana utama terletak di teras yang ditinggikan, hanya berjarak 65 kaki (sekitar 20 meter) dari sungai.
Dinding-dindingnya terbuat dari batu bata lumpur dengan tebal 2 meter, sehingga membuat bangunan itu tampak mengesankan.
Di dalam istana, yang dikenal sebagai Kemune, tim penggali juga menemukan lukisan dinding yang diawetkan dalam nuansa merah dan biru.
"Penemuan lukisan dinding di Kemune adalah sensasi arkeologis," kata arkeolog Ivana Puljiz.
"Kemune hanya situs kedua di wilayah di mana lukisan dinding dari periode Mittani telah ditemukan."
Seorang arkeolog mengatakan, lembaran tanah liat yang tercakup dalam tulisan kuno dapat membantu para ilmuwan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan di masyarakat.
Situs ini pertama kali diketahui pada tahun 2010 ketika debit air turun, tetapi baru-baru ini para ilmuwan dapat menggali di situs tersebut.
Reruntuhan sekarang telah tenggelam oleh air yang naik, dan tidak jelas berapa lama sampai mereka kembali.
Baca Juga: Pilih Didekati Tikus Atau Kecoak? Ini Ranking 10 Hewan Paling Menakutkan dan Menjijikkan
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR