Advertorial
Intisari-Online.com - Krishnadevaraya memerintah Kekaisaran Vijayanagara India kuno hanya sekitar dua dekade.
Namun kekuatan, keterampilan, dan kepribadiannya sungguh memukau.
Kampanye militernya telah memperluas kekaisaran, minat artistik dan arsitekturalnya bertahan dari waktu ke waktu.
Tak hanya itu, keterampilan diplomatiknya berdampak pada bagaimana orang Portugis memandang India kuno.
Mengatur Gerak Roda Militer
Krishnadevaraya adalah anggota Dinasti Tuluva, dinasti ketiga yang memerintah Kekaisaran Vijayanagara, kerajaan India selatan yang berbasis di wilayah Dataran Tinggi Deccan.
Ia menjadi penguasa ketiga dinasti ini pada 1509, menggantikan saudara tirinya yang lebih tua, Viranarasimharaya.
Ketika Krishnadevaraya dinobatkan sebagai kaisar, Kekaisaran Vijayanagara bukanlah kekuatan yang dominan.
Dengan demikian, pemerintahan awal Krishnadevaraya ditandai oleh banyak kampanye militer.
Kaisar pertama kali mengarahkan pandangannya pada para sultan Deccan, yang telah melakukan serangan terhadap Kekaisaran Vijayanagara setiap tahun.
Krishnadevaraya berhasil mengalahkan sultan Bijapur di Diwani pada 1509, setelah itu ia menyerbu Bidar, Gulbarga, dan Bijapur.
Baca Juga: Konsumsilah Bengkuang atau Jambu Biji Secara Teratur, Bagus untuk Kesehatan Jantung
Setelah berurusan dengan para sultan Deccan, Krishnadevaraya kemudian mengalihkan perhatiannya ke Reddys of Kondavidu, Velamas of Bhuvanagiri, dan Ummatur, dan lain-lain lagi.
Sebanyak lima kampanye diluncurkannya dan setelah kampanye terakhir, Jaganmohini, putri penguasa Gajapati, diberikan kepada Krishnadevaraya dalam pernikahan, dan menjadi ratu ketiganya.
Keterampilan Diplomasi
Selain sebagai prajurit yang terampil, Krishnadevaraya juga seorang diplomat yang lihai.
Baca Juga: Ini Makanan Sehat Agar Sperma Subur dan Istri Cepat Hamil, Salah Satunya Biji Labu
Selama masa pemerintahannya, Portugis telah tiba di pantai barat India.
Kaisar membangun hubungan baik dengan orang asing dan mendorong perdagangan antara mereka dan rakyatnya ketika Goa menjadi markas besar Negara Portugis India pada 1510.
Kecintaan pada Seni
Krishnadevaraya juga seorang pembangun yang produktif yang dibuktikan oleh banyaknya kuil-kuil.
Selain membangun kuil, kaisar juga memberi sumbangan besar kepada mereka.
Misalnya, pedang emas bertatahkan permata dan mahkota bertatahkan berlian disumbangkan ke Kuil Venkateswara di Tirumala.
Akhir dari Masa Kejayaan Vijayanagara
Meskipun Krishnadevaraya adalah penguasa yang sangat sukses, akhir dari ceritanya agak menyedihkan.
Pada 1524, kaisar mengangkat putranya yang berusia 6 tahun, Tirumalaraya, sebagai putra mahkota.
Namun, pada tahun berikutnya, bocah lelaki itu meninggal karena keracunan.
Perdana Menteri Krishnadevaraya dipercaya terlibat dalam kematian putra mahkota itu.
Pada 1529, kaisar jatuh sakit kritis, dan digantikan oleh Achyutadevaraya, seorang saudara tirinya.
Dengan itu, hari-hari kejayaan Kekaisaran Vijayanagara berakhir.
Baca Juga: Sementara Ma'ruf Amin Akan Jadi Wapres Tertua Indonesia, Ini 5 Pemimpin Tertua di Dunia Sekarang