Adapun komoditas unggulan diantaranya karet lempengan, kayu karet dan sengon, cangkang sawit, kulit kayu manis dan kopi.
Sementara negara mitra dagang yang menjadi tujuan ekspor diantaranya Amerika Serikat, China, India, Kanada, Afrika, Thailand, Taiwan, Vietnam, Malaysia, Swiss dan Jepang.
Menurutnya, sarang walet menjadi potensial karena harganya mencapai Rp.25 juta per kg, sedangkan tujuan China harganya hingga Rp.40 juta per kg.
Dari data yang ada pada 2018 ekspor sarang walet Indonesia ke China secara keseluruhan nilainya mencapai Rp.40,6 T.
Baca Juga: Benarkah Orang Malas Justru Punya IQ Lebih Tinggi Dibandingkan Orang yang Rajin?
Dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS, 24/6/2019) menyebutkan pertumbuhan ekspor komoditas pertanian yang positif dengan pertumbuhan 25,19% dibandingkan tahun lalu ( _year on year_) atau senilai 0,32 miliar dolar AS.
BPS mencatat, kenaikan nilai ekspor pertanian ini menjadi salah satu variabel penting yang menyebabkan kenaikan ekspor nasional Mei 2019 yaitu sebesar 14,74 miliar dolar AS, naik 12,42 persen secara bulanan ( _month on month_).
Hal tersebutlah yang mengakibatkan neraca perdagangan nasional surplus sebesar 207,6 juta dolar AS.
Yuliswani Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Bengkulu yang juga hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi inisiasi dan program Kementan yang mendorong produk lokal nusantara agar dapat tembus ke pasar manca negara.
Source | : | Tribun Timur |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR